Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra
Fadli Zon membela Menteri Pertahanan
Prabowo Subianto dalam menyikapi sengketa teritorial di perairan
Natuna, Kepulauan Riau yang bersinggungan dengan China. Menurutnya, Prabowo tidak lembek, melainkan realistis.
"Saya kira sebenarnya bukan lembek, tapi Prabowo itu berusaha realistis, realistis dengan situasi yang ada," kata Fadli Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Rabu (8/1).
Anggota Komisi I DPR itu menyatakan bahwa situasi saat ini menyatakan bahwa Indonesia tidak memiliki kekuatan untuk melindungi wilayah Natuna.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Prabowo tak tinggal diam. Fadli menyebut Prabowo tengah berupaya untuk terus meningkatkan kekuatan Indonesia di perairan Natuna.
"Jadi, Prabowo berusaha untuk bagaimana kita berangkat dari realitas dan terus memperkuat kekuatan kita di sana," tutur Fadli.
Wilayah perairan Natuna menjadi sorotan sejak beberapa hari terakhir. Terutama usai kapal-kapal China memasuki wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan Natuna, Kepulauan Riau.
Kementerian Luar Negeri sudah melayangkan nota protes kepada China. Namun, China mengklaim bahwa kapalnya berlayar di perairan yang memang wilayah memancing nelayan tradisional sejak dulu.
[Gambas:Video CNN]Menteri Pertahanan Prabowo Subianto belum mau bicara banyak soal langkah yang akan ditempuh. Dia hanya mengatakan pemerintah Indonesia ingin menyelesaikan masalah Natuna dengan baik-baik.
"Saya kira ada solusi baik. Kita selesaikan dengan baik ya, bagaimanapun China negara sahabat," ujar Prabowo usai rapat di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat (3/1).
Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan hal senada. Dia menyebut pemerintah Indonesia tidak ingin berperang di Natuna. Akan tetapi, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan berkata sebaliknya. Dia menyebut China yang enggan berkelahi di Natuna.
Sementara itu Presiden Joko Widodo menyebut seluruh pernyataan pejabat pemerintahan yang berkaitan dengan kapal-kapal dan klaim China atas perairan Natuna sudah sangat baik.
Jokowi menegaskan tak ada tawar-menawar mengenai kedaulatan dan teritorial negara Indonesia.
"Seluruh statement yang disampaikan sudah sangat baik, bahwa tidak ada yang namanya tawar-menawar mengenai kedaulatan, mengenai teritorial negara kita," kata Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna 'Penetapan RPJMN 2020-2024', di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/1).
Alih-alih meninggalkan kawasan yang menjadi sengketa, China justru mengirim dua kapal
coast guard untuk melindungi kapal-kapal nelayannya di wilayah Natuna pada Senin (6/1). Gelagat China itu direspons TNI dengan menerbangkan 4 jet tempur jenis F-16 yang diterbangkan dari Riau.
(mts/bmw)