Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana Tugas Juru Bicara Penindakan
KPK Ali Fikri mengatakan tim penyelidik KPK sempat digeledah dan dites
urine saat menyambangi Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (
PTIK), Jakarta Selatan. Ia berujar terdapat kesalahpahaman yang menyebabkan hal tersebut sampai terjadi.
"Di situ tim KPK ditahan sampai pagi, dites urine dan sebagainya," tutur Ali, Kamis (9/1).
Kehadiran tim KPK di sana diduga untuk menjemput Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Politikus partai banteng tersebut dikabarkan berada di PTIK saat itu dan diduga memiliki kaitan dengan perkara yang menjerat komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ali menyatakan pada saat itu tim KPK hanya ingin salat di Masjid PTIK. Ia tidak menjelaskan secara detail mengapa timnya memilih salat di sana. Justru, yang terjadi tim KPK digeledah dan dites urine sampai akhirnya dilepas setelah ada konfirmasi.
"Dicari identitasnya betul sampai kemudian diproses. Di situ ditanya seterusnya kemudian seperti yang saudara tadi sampaikan tes urine dan lain-lain. Tentunya ada kesalahpahaman di sana. Dan kemudian diberitahukan petugas KPK, lalu kemudian dikeluarkan," terang Ali.
Lebih lanjut, Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar menuturkan kehadiran tim KPK tidak diketahui oleh pihak kepolisian. Ia menampik kehadiran pegawainya untuk melakukan kegiatan tangkap tangan.
"Soal PTIK itu memang tidak diketahui oleh teman-teman (Kepolisian). Bahwa ada petugas KPK di sana, karena kebetulan di sana ada acara. Jadi, bukan karena satu dua hal," jelas Lili.
[Gambas:Video CNN] (ryn/agt)