KPK Bantah Kebocoran di Kasus Kader PDIP Harun Masiku

CNN Indonesia
Senin, 13 Jan 2020 22:22 WIB
KPK mengklaim tidak ada kebocoran dalam pengusutan kasus dugaan suap PAW di PDIP yang melibatkan Harun Masiku.
Plt Jubir Penindakan KPK Ali Fikri. (CNN Indonesia/Ryan Hadi Suhendra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengklaim tidak ada kebocoran dalam pengusutan kasus dugaan suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR 2019-2024 yang menjerat komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan.

Bantahan tersebut disampaikan Pelaksana Tugas Juru Bicara Penindakan KPK, Ali Fikri menyikapi keberadaan tersangka Harun Masiku di luar negeri.

"Kita enggak melihat dari sisi ada kebocoran atau enggak," ujar Ali kepada awak media di kantornya, Jakarta, Senin (13/1) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam operasi tangkap tangan yang dilakukan pekan lalu, tim penindakan KPK menangkap delapan orang di luar Harun Masiku. Empat dari mereka kemudian ditetapkan sebagai tersangka, yaitu Wahyu Setiawan; eks anggota Bawaslu Agustiani Tio Fridelina; politikus PDI Perjuangan, Harun Masiku; dan Saeful (swasta).

Ali menjelaskan penyidik memiliki strategi lain di luar penyadapan saat operasi tangkap tangan. Ia tidak menjelaskan strategi apa yang dimaksud. Hanya saja, KPK, kata dia, akan bekerja sama dengan pihak terkait untuk menangkap Harun.
"Kita enggak melihatnya dari situ [kebocoran], karena ada strategi. Sudah diantisipasi," ucapnya.

Ali enggan menanggapi ketika ditanya pengembangan perkara.Ia menyatakan bahwa hari ini timnya melakukan penggeledahan di ruang kerja dan rumah dinas Wahyu Setiawan. Dari sana, kata dia, disita sejumlah dokumen terkait perkara.

"Belum ditemukan uang, hanya beberapa dokumen," kata dia.

Terkait penggeledahan berikutnya-- termasuk kemungkinan menggeledah kantor PDI Perjuangan, ia enggan membeberkan lebih jauh. Menurut Ali, hal tersebut masuk ke dalam proses penyidikan yang tidak bisa diungkap ke publik.

"Mengenai tempat berikutnya yang akan digeledah oleh penyidik tentu kami belum bisa sampaikan, ya," ujarnya.

Ketika disinggung peran Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto dalam perkara ini, Ali berdalih pihaknya untuk sementara akan fokus terhadap empat tersangka terlebih dulu.

"Kita fokus terlebih dahulu terhadap rangkaian perbuatan tersangka ini dengan memeriksa saksi dan dokumen, serta alat bukti lainnya supaya nanti semakin terang ketika proses penyidikan," kata Ali.

Ali juga menolak menanggapi dugaan suap terhadap komisioner KPU lainnya. KPK, terang dia, tidak ingin terburu-buru mengeluarkan sikap lantaran pemeriksaan saksi belum dilakukan sampai saat ini.

"Nanti kami konfirmasi ke saksi yang akan dihadirkan supaya jelas fakta yang terjadi. Dari sana, di BAP [Berita Acara Pemeriksaan] jelas, persidangan terbuka, kita bisa mengikuti semua fakta yang ada," tuturnya.
[Gambas:Video CNN]
Sebelumnya Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menyatakan politikus PDI Perjuangan, Harun Masiku, pergi ke luar negeri pada 6 Januari lalu. Harun, salah satu tersangka KPK itu terbang ke Singapura. Adapun gelar OTT KPK dilakukan pada 8 Januari.

"Yang bersangkutan tercatat ke luar Indonesia tanggal 6 Januari ke Singapura," kata Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Arvin Gumilang kepada CNNIndonesia.com, Senin (13/1).

KPK menetapkan empat orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait dengan penetapan pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR 2019-2024. Penetapan tersangka itu buah dari operasi tangkap tangan yang dilakukan lembaga antirasuah. Hanya saja, tim penindakan KPK tidak berhasil menangkap Harun.

Harun diduga menyuap Wahyu untuk memuluskan langkahnya menjadi anggota legislatif menggantikan kader lain dari PDIP, Nazarudin Kiemas, yang meninggal dunia. Sementara, dirinya tidak memenuhi syarat untuk itu sebagaimana ketentuan yang berlaku. (ain/ryn/ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER