Jakarta, CNN Indonesia --
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat mengusut dugaan pelanggaran hukum keberadaan
Sunda Empire. Dua anggota Sunda Empire diperiksa sebagai saksi.
Kepala Bidang Humas Polda Jabar Komisaris Besar Saptono Erlangga mengatakan dua saksi yang diperiksa itu berinisial NB dan A. NB mengaku sebagai perdana menteri Sunda Empire.
"Dia menyebut dirinya Perdana Menteri, berinisial NB, dan salah satu anggotanya berinisial A," kata Saptono di Bandung seperti dilansir dari
Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain memeriksa dua saksi ini, penyidik juga telah memeriksa seorang staf Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Pemeriksaan dilakukan karena kampus tersebut pernah menjadi tempat berkegiatan Sunda Empire.
Polisi, kata Saptono, juga akan meminta pendapat budayawan Sunda untuk membantu mencari titik terang sejarah yang diklaim oleh perkumpulan Sunda Empire tersebut.
"Nanti akan kita cek, kita teliti, bersama teman-teman dari ahli sejarah, budayawan Sunda, kan yang menyampaikan ini katanya ada sertifikat dari NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara)," ujarnya
.
Belum lagi klaim keberadaan Sunda Empire sejak sebelum masehi.
[Gambas:Video CNN]Sebelumnya, unggahan video tentang Sunda Empire sempat beredar pada Kamis (16/1) malam. Sejumlah konten mengenai Sunda Empire itu menyebar ke masyarakat melalui media sosial.
Salah satu video yang tersebar, berisi tentang sejumlah orang yang mengenakan atribut seperti militer lengkap dengan topi baret. Salah satu dari mereka ada yang berorasi tentang masa pemerintahan negara-negara yang akan berakhir pada 2020.
(antara/sur)