Ma'ruf: Elite Sudah Merah Putih, Isu SARA Tak Ada di Pilkada

CNN Indonesia
Kamis, 23 Jan 2020 06:12 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin yakin isu SARA tak akan digunakan di Pilkada Serentak 2020. Namun, pemerintah tetap berupaya memberikan edukasi sejak dini
Wakil Presiden Ma'ruf Amin yakin isu SARA tidak akan dipakai lagi di Pilkada 2020 (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai penggunaan isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) mereda jelang gelaran Pilkada Serentak 2020. Hal itu tak lepas dari hubungan baik elite politik tanah air usai Pilpres 2019.

"Ya saya kira kita di kalangan elit sudah mulai terbangun ya hubungan itu istilahnya Merah Putih, semuanya NKRI, sehingga tidak lagi isu-isu SARA menjadi isu yang berkembang, sekarang sudah mulai reda," kata Ma'ruf di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (22/1).

Ma'ruf berharap isu tersebut tak muncul dan digunakan kembali oleh para elite sebagai instrumen meraih kekuasaan dalam Pilkada 2020.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyatakan pemerintah tengah berupaya mencari solusi yang tepat guna menangkal agar kejadian serupa tak terulang kembali.
"Apa nanti perlu ada sanksi yang diberikan lalu memunculkan itu, itu bagian yang sedang kita upayakan," kata Ma'ruf.

Ma'ruf mengatakan pemerintah melalui berbagai institusi akan memberikan edukasi dan sosialisasi masyarakat untuk menjauhi isu SARA maupun menangkal kabar bohong atau hoaks.

Tujuannya, lanjut dia, agar gelaran pilkada 2020 tak dikotori isu SARA dan hoaks yang dikhawatirkan memicu konflik sosial.

"Nah itu kita sudah mulai dengan berbagai dialog, berbagai forum-forum nasional maupun di berbagai daerah untuk mengedukasi masyarakat supaya tidak terprovokasi," kata dia.
[Gambas:Video CNN]
Ma'ruf turut menekankan pentingnya pendidikan anti-hoaks dalam kurikulum pendidikan di Indonesia. Ia mencontohkan upaya dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menangkal hal itu dengan mencanangkan pusat penguatan karakter bagi para siswa.

"Maka itu sejak di pendidikan yang paling bawah oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah dicanangkan salah satunya pusat penguatan karakter," kata dia.

Isu SARA mencuat pada Pilkada DKI 2017 lalu. Kala itu, calon gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diserang lantaran bukan beragama Islam dan berasal dari etnis Tionghoa.

Isu SARA dan agama kembali menjamur saat Pilpres 2019. Kompetisi antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto menular hingga ke akar rumput.

Tidak sedikit isu SARA yang beredar. Baik yang beredar di masyarakat secara langsung mau pun melalui media sosial atau aplikasi pesan singkat.
(rzr/bmw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER