Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Kesehatan memastikan 420 orang mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di
Wuhan, China, tidak terpapar
virus corona (2019-nCov). Sebagian besar mahasiswa tersebut tidak berada di Wuhan karena musim libur Tahun Baru Imlek.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Achmad Yurianto berkata pihaknya dan Kementerian Luar Negeri sudah mengecek kesehatan sebagian mahasiswa tersebut.
"Kita pastikan juga mahasiswa kita sebanyak 420 orang yang juga kembali ke Indonesia dari China tidak ada yang sakit atau dugaan kena virus. Yang liburan dari China juga begitu, sudah kita data dan semua aman," kata Yurianto saat ditemui di Kantor Kemenkes, Jakarta, Jumat (24/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yurianto memastikan mahasiswa yang sudah pulang ke Indonesia tidak terjangkit virus corona, sehingga ia meminta masyarakat Indonesia tidak mengkhawatirkan kepulangan mereka.
Dia berkata pihaknya sudah memberi pertimbangan kepada para mahasiswa terkait virus corona. Yurianto berharap para mahasiswa kembali ke Wuhan jika keadaan telah kembali normal.
"Kalau balik lagi ke sana, dia tahu di sana sedang ada penyakit. Pilihannya ada di dia, apakah dia akan balik setelah tenang, atau dia tetap harus kembali," ujarnya.
Infografis Wuhan Kota Sumber Virus Corona. (CNN Indonesia/Fajrian) |
Sebelumnya, dunia dihebohkan dengan wabah virus corona (2019-nCov). Virus itu diduga menyebar pertama kali di Wuhan China. Namun hingga saat ini WHO belum bisa memastikan sumber penyebaran virus.
Di Indonesia, Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso merawat seorang pasien suspect corona. Suspect tersebut baru kembali ke Indonesia dari China pada Rabu (22/1). Sejak tiba di Bandara Soekarno-Hatta, penumpang itu terdeteksi oleh pemindai panas atau thermal scanner memiliki panas di atas 38 derajat Celcius.
Sementara di tempat lain, banyak orang tua mengantre di rumah sakit untuk mendapatkan vaksin pneumokukus usai virus corona (2019-nCov) merebak.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Achmad Yurianto mengatakan ada kekhawatiran berlebihan di kalangan masyarakat Indonesia. Kekhawatiran itu membuat sebagian kalangan melakukan penanganan yang tidak sesuai.
[Gambas:Video CNN] (dhf/pmg)