Jakarta, CNN Indonesia -- Biro perjalanan wisata Coco's Tour, yang mendatangkan 150 wisatawan China berwisata ke Sumatera Barat, memutuskan untuk menginapkan semua tamu di salah satu hotel di Padang. Hal itu dilakukan setelah ada keresahan dan kekhawatiran dari sejumlah pihak setelah beredar kabar wabah
virus corona di
China.
"Setelah berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait, baik Dinas Pariwisata hingga Kepolisian, kami memutuskan untuk menginapkan para tamu di hotel," kata Perwakilan Coco's Tour, Yunando, Padang, Senin (27/1) seperti dilansir
Antara.
Sebelumnya, sebanyak 150 turis asal Kunming, China, tiba di Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman, pada Minggu pagi (26/1), pukul 06.36 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana awal, rombongan wisatawan mancanegara tersebut akan berwisata selama lima hari di Sumatera Barat pada 26-30 Januari 2020. Namun, kedatangan wisatawan mendapat penolakan dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Bukittinggi-Agam. Itu terjadi diduga karena ketakutan masyarakat terhadap adanya virus corona.
Menyikapi penolakan sejumlah pihak yang khawatir dengan penyebaran virus Corona, Yunando mengatakan itu menjadi ujian yang harus dihadapi selaku pelaku pariwisata.
"Kami bisa memahaminya, namun rencana mendatangkan para turis sudah jauh hari digagas, dan kami juga tidak menduga ada kejadian virus ini," katanya.
Yunando menambahkan, sejak kedatangan pada Minggu (26/1), para turis ini sudah diajak ke Kota Pariaman untuk menyaksikan Sekolah Beruk serta ke Kota Bukittinggi.
"Untuk ke Bukittinggi sudah dibawa ke Panorama dan Lubang Jepang," ujarnya.
Namun, untuk perjalanan lanjutan seperti ke Kabupaten Tanah Datar, yang rencananya berlangsung pada Senin (27/1), dibatalkan dan semua tamu dibawa langsung ke Padang.
Ia mengharapkan para turis tidak ada yang komplain karena berubahnya jadwal perjalanan. Yunando mengklaim para wisatawan tersebut menikmati wisata di Sumatera Barat, meski baru berkunjung selama dua hari.
"Mereka mengatakan selama berkunjung ke Indonesia, hanya di Sumbar yang dapat sambutan luar biasa, makanannya sederhana tapi rasanya mewah," ujarnya.
Petugas memantau suhu tubuh penumpang menggunakan alat pemindai suhu tubuh di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional Soekarno Hatta, 22 Januari 2020. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Untuk rencana pemulangan turis asal China lebih awal karena desakan sejumlah pihak, ia mengatakan, hal itu bukan perkara yang mudah.
Menurut dia, proses tersebut paling cepat membutuhkan waktu dua hari karena banyaknya prosedur dan perizinan yang harus dilalui mulai dari Kementerian Pariwisata, Kedutaan Besar China, Imigrasi, Angkasa Pura II hingga maskapai.
"Untuk maskapai saja kami mengajukan sejak Oktober 2019 namun izin baru keluar awal Januari 2020," kata dia.
Ia memastikan kedatangan gelombang wisatawan selanjutnya asal China ikut dibatalkan karena situasi tidak kondusif.
"Kami rugi ratusan juta karena untuk penerbangan saja disubsidi hingga Rp1,5 juta per orang dan itu dibayar tunai di awal kepada maskapai," kata Yunando.
Meski demikian, ia menginginkan kejadian ini tidak menyurutkan agen perjalanan di China untuk mempromosikan wisata di wilayah Sumatera Barat dan sekitarnya.
Terkait dengan kondisi turis saat ini, ia menyampaikan, semuanya dalam keadaan sehat dan tidak ada yang sakit.
"Mereka semua sehat dan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh sekali sehari," ujarnya.
[Gambas:Video CNN]
Program Pemerintah PusatKepala Biro Humas Sekretariat Provinsi Sumbar, Jasman Rizal menyebut kedatangan wisatawan China, "Adalah program pusat. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar membantu memfasilitasi kedatangan tamu tersebut."
Pemprov Sumbar, tambahnya, menghargai respons masyarakat yang menolak untuk sementara kedatangan wisatawan China. Selain itu, pun telah dibicarakan tindak lanjut dengan agen travel yang membawa wisatawan tersebut.
Jasman juga membantah Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno sengaja menyambut kedatangan wisatawan China di Bandara Internasional Minangkabau.
Ia menyebutkan, rencananya penyambutan dilakukan Dinas Pariwisata karena ada permintaan dari agen. Namun, secara kebetulan pesawat gubernur mendarat bersamaan dengan kedatangan wisatawan dari Negara Tirai Bambu tersebut.
"Jadi secara naluriah gubernur mendatangi rombongan yang baru datang dan didaulat untuk menyambut. Tidak ada dijadwalkan," katanya.
Sebelumnya sebanyak 150 wisatawan asal Kunming Cina tiba di Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman pada Minggu pagi pukul 06.36 WIB untuk berwisata selama lima hari di Sumbar.
(antara/kid)