Jakarta, CNN Indonesia --
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Bastoni Purnama mengatakan korban praktik
prostitusi di
Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, sebagian besar putus sekolah.
Bastoni mengatakan para korban terbuai oleh ajakan tersangka yang menjanjikan pekerjaan dengan gaji tinggi.
"Rata-rata korban putus sekolah, karena faktor ekonomi juga mereka bosen lari dari orang tuanya," kata Bastoni saat dikonfirmasi, Kamis (30/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan pihaknya masih terus mengembangkan kasus prostitusi anak di bawah umur tersebut, termasuk kemungkinan masih ada korban lain dalam kasus itu.
"Tapi nanti akan kita kembangkan dari keterangan saksi-saksi maupun juga dari medsos, dari
handphone juga, kemungkinan juga dari pelaku lain yang pernah berhubungan dengan korban, nanti akan kita mintai keterangan," tuturnya.
Di sisi lain, Bastoni menuturkan salah satu korban berinisial JO saat ini tengah menjalani proses perawatan medis, baik secara psikis maupun fisik.
"Dalam proses pengobatan atau pendampingan untuk psikologi,
trauma healing, juga untuk memperbaiki kesehatan dan kondisi kejiwaannya," ucap Bastoni.
 Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Bastoni Purnama. (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya) |
Dalam kasus ini, polisi membongkar praktik prostitusi anak di bawah umur yang dilakukan di Apartemen Kalibata City, dan meringkus enam tersangka; AS, NA, MTG, ZMR, JF, dan NF.
Sedangkan korban dalam kasus tersebut diketahui berjumlah empat orang, dua di antaranya anak di bawah umur.
Bastoni menyatakan jika praktik prostitusi kembali terjadi di apartemen tersebut, kepolisian bakal memberikan tindakan tegas kepada pihak pengelola ataupun pemilik kamar.
"Sehingga apartemen Kalibata City atau kamar-kamarnya itu tidak disalahgunakan," katanya.
Bastoni mengatakan pihaknya bakal berkoordinasi dengan Wali Kota Jaksel serta Satpol PP untuk menggelar razia secara rutin di apartemen Kalibata.
"Kami akan melakukan pengawasan baik itu razia maupun pengecekan ke kamar-kamar apartemen juga," ucap Bastoni.
[Gambas:Video CNN] (dis/pmg)