Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kesehatan
Terawan Agus Putranto memastikan tidak dapat memenuhi tuntutan dari warga
Natuna, Kepulauan Riau yang meminta agar tempat karantina WNI dipindah ke kapal perang atau tempat lainnya. Warga menolak warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan dikarantina atau diobservasi karena takut virus
corona menyebar di Natuna.
Terawan mengatakan Natuna cocok jadi tempat karantina WNI karena merupakan kompleks militer.
"Yang paling cocok kompleks militer yang bandaranya juga menjadi kompleks lalu lintas udara militer, yaitu Natuna," kata Terawan kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senin (3/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi semua berdasarkan kajian," tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa terdapat anak-anak dan juga ibu hamil di antara WNI yang diboyong kembali dari Wuhan, China. Menurutnya, tidak mungkin jika tempat karantina atau observasi itu dilakukan di kapal perang.
Pemerintah berkukuh untuk menjadikan Pangkalan Udara TNI Raden Sadjad Ranai di Natuna sebagai tempat observasi.
"Coba bayangkan kalau di kapal perang. Kita enggak manusiawi. Apalagi kalau kapal perang, memang tidak disiapkan untuk itu. Ada anak-anak, ibu hamil, jadi kita harus rasional lah," jelas dia.
Ihwal penolakan dari warga setempat, Terawan mengatakan pemerintah bakal terus menjalin komunikasi. Pemahaman dan penjelasan bakal terus disampaikan.
"Akan terus menjelaskan ke warga Natuna bahwa apa yang kita lakukan itu sesuai prosedur yang ada," jelasnya.
Warga Natuna berunjuk rasa saat pemerintah ingin menempatkan WNI dari Wuhan, China di daerahnya. Namun, pemerintah bergeming.
Tempat karantina untuk observasi WNI ditempatkan di Natuna. Mereka tiba dari Wuhan, China pada Minggu (2/2). Warga lantas kembali berunjuk rasa pada Senin (3/2).
Mereka meminta WNI dari Wuhan dipindahkan ke kapal perang. Warga Natuna takut virus corona menyebar di daerah tempat tinggalnya.
[Gambas:Video CNN]Bupati Natuna Bakal Jumpa JokowiPerwakilan warga yang berdemo pada Senin (3/2) sempat menemui perwakilan DPRD Kabupaten Natuna. Informasi yang diperoleh warga itu adalah Bupati Natuna bakal bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
"Bupati Natuna, Ketua DPRD dan beberapa ketua ormas di kabupaten Natuna untuk menemui pak Jokowi langsung, ingin menyampaikan aspirasi kepada presiden, info akhir seperti itu," kata Warga Natuna, Ropihudin saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (3/2).
Ropihudin menyebut Bupati Natuna dan rombongan telah berangkat menuju Jakarta. Kemudian bakal kembali ke Natuna pada Selasa (4/2).
"Rencananya, besok jam 8 masyarakat kembali berkumpul di kantor DPRD Natuna untuk menunggu hasil pertemuan Bupati dan Pak Jokowi," kata dia.
(mjo/yoa/bmw)