Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta akan melakukan razia pasar terkait harga
masker yang melonjak tinggi, salah satunya di Pasar Pramuka, Jakarta Timur. Hal ini diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta, Elizabeth Ratu Rante Allo.
"Kita akan rencanakan operasi bersama dengan Polda Metro dalam waktu dekat ini," kata Ratu di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (18/2).
Nantinya, kata dia, koordinasi juga akan dilakukan dengan Dinas Kesehatan untuk membentuk tim terpadu yang turun ke pasar-pasar lainnya
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalaupun ditemukan penyimpangan dalam operasi pasar nanti, Ratu mengatakan hal tersebut akan menjadi urusan polisi. Ratu memastikan pemerintah akan menindak warga yang sengaja melakukan penimbunan masker.
"Tentu itu kan nanti kita akan duduk bersama dulu dengan kepolisian. Kalau operasi satgas pangan kan kalau ada umpamanya pengusaha yang menimbun bahan pokok di saat kondisi negara lagi kurang bagus tentu itu ada pidananya," jelas dia.
Ratu mengungkapkan salah satu faktor melonjaknya harga masker yang tinggi adalah bahan baku pembuatan yang dari China. Sementara China diketahui sedang diwabahi Virus Corona.
[Gambas:Video CNN]
"Jadi karena bahan bakunya langka dengan adanya kasus corona tentu produksinya juga berkurang," beber dia.
Disebutkan Ratu bahwa kelangkaan masker juga dikarenakan penggunaan masyarakat. Masyarakat cenderung berbodong-bondong membeli masker. Menurutnya masyarakat membeli karena sebagai bentuk proteksi diri.
"Tidak salah juga ya bahwa si masyarakat itu memproteksi dirinya dengan menyimpan masker," tutup dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan banyak berita hoaks yang beredar soal virus corona menyebabkan masyarakat menjadi tak rasional. Salah satunya berakibat pada minimnya pasokan masker dan harga melonjak tinggi.
"Berita hoaks atau setengah hoaks hingga menimbulkan suasana chaos, suasana panik, dan membikin masyarakat kita berpikir tidak rasional seperti ramai-ramai memborong masker," ujar Muhadjir saat memberikan keterangan di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Senin (17/2).
Kepanikan masyarakat itu, menurut Muhadjir, yang dimanfaatkan sejumlah pihak untuk menaikkan harga masker menjadi tidak wajar. Padahal sesuai anjuran Menteri Kesehatan, kata dia, masker hanya digunakan bagi mereka yang sakit dan orang yang berisiko karena pekerjaan di bidang kesehatan.
(ctr/ain)