BMKG Sudah Beritahu Semua Pemda soal Potensi Cuaca Ekstrem

Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengaku sudah melaporkan prediksi dan laporan cuaca ekstrem di Indonesia kepada seluruh jajaran Pemerintah Daerah.

"[Laporan dan prediksi cuaca ekstrem] sudah disampaikan melalui [rapat] koordinasi khusus, bahwa tren kondisi cuaca ekstrem yang semakin meningkat dan intensitas semakin tinggi," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (25/2).

Lihat juga: Daftar Rute TransJakarta yang Masih Terhenti Akibat Banjir

Laporan tersebut mengacu pada data dan analisa yang dikumpulkan BMKG sejak 1918. Data mencatat cuaca ekstrem sejak lebih dari 100 tahun lalu semakin sering terjadi dengan intensitas semakin tinggi.

Khusus untuk Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi, Dwikorita mengatakan fenomena cuaca ekstrem makin sering didapati dalam 30 tahun terakhir. Dan apabila tidak cepat ditanggulangi, cuaca ekstrem bakal makin sering terjadi hingga 2040 mendatang.

Dwikorita pun mengaku sudah melihat upaya-upaya lanjutan yang dilakukan Pemerintah Daerah terkait hal ini, seperti program penghijauan maupun pengendalian pompa.

Ia juga menyarankan agar pemerintah memperbaiki tata kelola air di bagian hulu dan hilir sungai. Hal ini karena berdasarkan data BMKG bahwa akumulasi curah hujan di hulu maupun hilir berbeda. Data dan analisa ini dikumpulkan BMKG sejak 1866.

[Gambas:Video CNN]
"Akumulasi curah hujan di hulu relatif lebih tinggi 1,4 kali dibanding hilir," ujarnya.

Lihat juga: Banjir Masih Putus Akses di Gunung Sahari Menuju Mangga Dua

Ia pun menyarankan agar pemerintah memperbaiki tata kelola di hulu supaya mampu menahan debit air lebih lama.

Meskipun begitu, Dwikorita menjelaskan tren curah hujan ekstrem di hilir justru lebih tinggi dibandingkan di hulu. Maka infrastruktur bangunan penampung air di hilir perlu diperkuat, misalnya dengan sistem hidrolik. (fey/wis)