Jakarta, CNN Indonesia -- Wali
Kota Depok Mohammad Idris mengimbau
warga Kota Depok tidak mudah percaya dengan kabar terkait
virus corona di media sosial. Idris mengingatkan banyak hoaks beredar usai pengumuman dua orang warga Depok terinfeksi virus corona.
Idris menyebut hoaks terkait corona telah membawa dampak buruk. Salah satunya ada kepanikan berlebihan di kalangan masyarakat.
"Anak-anak jangan diajarkan kepanikan. Jangan terpancing hoaks sosmed," kata Idris dalam sebuah rekaman pidato. Rekaman itu telah dikonfirmasi Idris kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (3/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai ada [anak] sekolah tak mau salam kepada gurunya. Kami anjurkan tetap biasa," lanjutnya.
Idris menyampaikan warga tak perlu panik merespons penyebaran virus corona. Dia mengingatkan penularan virus itu bisa dicegah dengan pola hidup bersih dan sehat, salah satu yang terpenting cuci tangan sebelum dan setelah aktivitas.
Selain itu, Pemkot Depok juga telah melakukan sterilisasi terhadap rumah dua pasien virus corona. Pemkot Depok juga membuat pusat penanganan krisis khusus virus corona di Kantor Wali Kota Depok di Margonda.
"Kami juga siapkan sebagai kewaspadaan. RSUD Depok di Sawangan menyiapkan satu lantai kalau ada laporan dari masyarakat yang terindikasi [terinfeksi corona]," ucap dia.
Sebelumnya, dua orang warga Kota Depok dinyatakan positif terinfeksi corona pada Selasa (3/3). Kasus itu menjadi kasus penularan corona pertama yang diungkap Pemerintah Indonesia.
Dua orang WNI yang terpapar corona itu merupakan ibu dan anak. Mereka saat ini sedang dalam penanganan di RSPI Sulianti Saroso.
Jangan MengucilkanTerpisah, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akan mensosialisasikan ke warga, agar tak terlalu takut menyikapi geger dua warga Depok yang dinyatakan positif terjangkit virus Corona.
Upaya itu akan pihaknya lakukan menyusul identitas dan alamat kediaman dua pasien itu yang sudah ramai di kalangan masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Depok Novarita meminta warga tak sampai mengucilkan para pasien yang tertular virus Corona. Sebab hal itu nantinya akan membuat keramaian di tengah masyarakat.
"Ya nanti akan kita sosialisasikan kepada masyarakat sekitar, agar bisa menerima orang-orang yang terkena penyakit ini," kata Novarita di Gedung K, Kompleks Balai Kota Depok, Selasa (3/3).
Ia mengatakan, pihaknya selama ini tak pernah memberi informasi kepada publik terkait identitas dua pasien Corona yang merupakan Depok tersebut. Ia mengaku hanya memberi informasi soal usia dan jenis kelaminnya.
[Gambas:Video CNN] (thr/dhf)