Bandung, CNN Indonesia -- Sebanyak 24 warga saat ini sedang dipantau Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung karena memiliki riwayat bepergian ke negara dengan wabah
Virus Corona, seperti Jepang dan Korea.
"Dalam statusnya, orang dalam pemantauan sudah ada 31. Sebanyak 7 orang sudah selesai (negatif), sedangkan 24 masih dalam pemantauan dan pemantauan akan dilakukan selama 14 hari," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung Rosye Arosdiani Apip, di Bandung, Selasa (3/3).
Ia menjelaskan pemantauan itu dilakukan berdasarkan laporan yang diterima langsung oleh Dinkes dan Puskesmas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama dipantau, mereka tidak akan diisolasi atau dikarantina di rumah sakit melainkan di rumahnya masing-masing," ucapnya.
Menurutnya, komunikasi tetap dilakukan dengan pihak yang dipantau serta keluarganya agar kooperatif.
"Yang penting adalah menjalin komunikasi dengan yang bersangkutan dan keluarga. Kalau ada yang agak kurang kooperatif ya harus kita datangi tapi kalau yang kooperatif itu kita bisa menilai dari sana," ucapnya.
Sementara, delapan tenaga kerja asing (TKA) asal China yang bekerja di PLTU Nagan Raya, Aceh, diperbolehkan untuk kembali bekerja Usai dikarantina selama 14 hari.
Koordinator Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) wilayah Meulaboh, Aceh, Samsul Bahri mengatakan kedelapan TKA asal China itu awalnya pulang kampung saat Imlek. Setelah itu, mereka balik lagi pada tanggal 5 Februari 2020.
[Gambas:Video CNN]WN China tersebut, kata dia, sebenarnya sudah beberapa kali menjalani pemeriksaan di bandara-bandara tempat mereka transit. Namun, perusahaan melakukan pemeriksaan dan karantina ulang di basecamp untuk memastikan para TKA China itu bebas virus Corona.
"Pihak perusahaan mengkarantinakan mereka untuk mengantisipasi virus. Sebelumnya mereka juga sudah lewat screaning di Bandara Soetta sebelum sampai ke Nagan Raya," kata Samsul saat dikonfirmasi, Selasa (3/3).
Proses karantina tersebut, dilakukan secara mandiri oleh perusahaan. Para pekerja itupun diperiksa suhu tubuhnya dan tidak diperbolehkan keluar selama masa karantina.
Setelah dinyatakan negatif Corona, kedelapan WN China tersebut diperbolehkan bekerja di perusahaan itu. Sementara, pihak KKP akan tetap memonitoring kesehatan mereka dan juga klinik perusahaan tersebut.
"Mereka sudah aman dan sudah bekerja seperti biasa," ujar Samsul.
Diketahui sejauh ini terdapat dua orang warga negara Indonesia yang positif terpapar oleh virus Corona. Keduanya mendapat penanganan di rumah sakit di Depok, Jawa Barat.
(hyg/dra/arh)