Pemkot Depok Minta Warga Terbuka soal Gejala Dini Corona

CNN Indonesia
Rabu, 04 Mar 2020 02:10 WIB
Pemkot Depok meminta warga tak menutup-nutupi jika mengalami gejala mirip terinfeksi virus corona.
Kadinkes Kota Depok, Novarita, Selasa (3/3). (CNN Indonesia/Thohirin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok meminta warga terbuka atau tak menutup-nutupi jika mengalami gejala awal mengidap Corona (Covid-19) seperti batuk dan flu.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Depok, Novarita mengatakan keterbukaan oleh warga menjadi kunci penanganan Corona sedini mungkin di Kota Depok. Ia meminta warga agar segera ke rumah sakit jika mengalami gejala yang mirip Corona.

"Jangan sampai ditutupi, sehingga dokter kan tidak tau kalau kita tidak cerita bahwa pernah melakukan kontak dengan ini, pergi ke sini, sana," katanya di kompleks Balai Kota Depok, Selasa (3/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Novarita juga meminta warga tak panik soal virus Corona (Covid-19) yang kini sudah menjangkiti dua warga Depok. Ia meminta masyarakat tak berlebihan menyikapi penyebaran virus asal Wuhan, China itu.

"Diharapkan masyarakat tidak panik ya. Artinya ini penyikapannya sebagai hal yang biasa saja," kata Novarita di Gedung Balai K, kompleks Balai Kota Depok, Selasa (3/3).
Novarita mengutip pernyataan Menteri Kesehatan (Menkes), Agus Terawan, bahwa penularan Corona tak lebih berbahaya dari difteri. Kata Novarita, pasien penderita Corona juga bisa disembuhkan dengan menjaga pola hidup sehat.

"Kalau batuk, gunakan etika batuk. Jangan batuk sembarang, tutup mulutnya kalau batuk. Kalau sakit, gunakan masker sehingga tidak menularkan ke orang lain," katanya.

Rencananya, pihaknya juga akan membuat crisis center di kompleks Balai Kota untuk mencegah penyebaran virus ini nantinya. Pernyataan Novarita menyusul permintaan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang bakal membuat crisis center corona di Depok dan Jawa Barat.

Namun, saat ditanya kesiapan soal crisis center saat ini, Novarita mengatakan prosesnya masih dalam pembahasan.

"Baru tadi briefing lagi persiapan-persiapan nya. Ini kan mendadak semua. Ini berjalan terus masuk di area ini," kata dia.
70 Perawat di Mitra Keluarga Jalani PengecekanPemerintah Kota Depok juga menggelar pengecekan kesehatan terhadap sekitar 70 orang petugas kesehatan Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok yang terlibat dalam penanganan dua orang pasien Corona.

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Depok Hardiono menyampaikan pengecekan akan dilakukan hari ini. Pemeriksaan, kata dia, akan dilakukan dengan pengambilan sampel untuk kebutuhan uji laboratorium.

"Insyaallah pada hari ini pengambilan spesimen petugas Rumah Sakit Mitra, riwayat kontak," kata Hardiono di Depok, Selasa (3/3).
Hardiono menyebut para petugas kesehatan itu akan ditelusuri rekam jejak medisnya. Di antaranya terkait kontak mereka dengan pasien yang memiliki gejala flu dan kontak dengan jarak satu meter tanpa alat pelindung.

Hasil pengecekan itu akan dijadikan landasan tindakan lanjutan. Jika ada indikasi terpapar corona, maka orang-orang itu akan dirujuk ke rumah sakit seperti RSPI Sulianti Saroso, RSPAD Gatot Soebroto, dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

[Gambas:Video CNN]

"Kalau diambil laboratorium hasilnya negatif, ya sudah enggak ada masalah," ucap dia.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia menyatakan virus corona (Covid-19) telah masuk ke wilayah Indonesia. Pemaparan terjadi akibat kontak seorang WNI dengan warga negara Jepang yang tinggal di Malaysia. Penularan diduga terjadi saat keduanya bertemu di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dua WNI yang terjangkit virus corona adalah anak dan ibu. Saat ini mereka sedang dalam penanganan di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta. (dhf/thr/ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER