Kemenkes Periksa 155 Spesimen, 151 Negatif Virus Corona

CNN Indonesia
Selasa, 03 Mar 2020 21:39 WIB
Kemenkes sudah memeriksa 155 sampel dari 44 rumah sakit di 23 provinsi, hasilnya 151 negatif virus corona, dua spesimen positif, dan dua lainnya belum keluar.
Ilustrasi penangan virus corona. (CNN Indonesia/Damar).
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto, menyatakan ada 155 spesimen yang diperiksa terkait virus corona. 151 di antaranya negatif virus corona (covid-19).

Achmad menuturkan, dari 155 spesimen itu, hanya dua yang dinyatakan terinfeksi positif virus corona. Dua spesimen yang positif itu berasal dari dua pasien asal Depok, Jawa Barat yang dirawat di RS Sulianti Saroso, Jakarta.

"Kami hari ini sudah memeriksa 155 spesimen. Di antaranya dua positif yang kemarin itu, kemudian dua lagi belum selesai diperiksa karena spesimen baru masuk dan lainnya negatif," ujar Achmad di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak 155 spesimen ini berasal dari 44 rumah sakit di 23 provinsi. Achmad mengatakan, pengambilan spesimen berdasarkan pengecekan dari interaksi antarorang yang masuk ke Indonesia.

Ia memastikan, pihak Kemenkes akan terus memantau kondisi dari 155 spesimen yang diperiksa.

"Spesimen ini diambil dari mekanisme kewaspadaan kami bahwa semua orang yang masuk Indonesia, dari negara yang transmisi human to human-nya kami yakini ada dan kuat, kami jadikan kelompok orang dalam pemantauan," katanya.

Kemenkes Periksa 155 Spesimen, 151 Negatif Virus Corona
Sebelumnya, pada Senin lalu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ditemani Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan keberadaan dua WNI yang positif virus corona.

Dua WNI itu berasal dari Depok, Jawa Barat berstatus ibu dan anak. Keduanya terinfeksi diduga setelah bertemu dengan seorang warga negara Jepang dari Malaysia yang dinyatakan positif virus corona.

[Gambas:Video CNN]

Kinidua WNI warga Depok itu dirawat di ruang isolasi RSPI Sulianto Saroso, Jakarta Utara.

RSPI Sulianti Saroso dipilih karena memiliki spesialisasi infeksi penyakit menular. Rumah sakit itu juga memiliki faslitias perawatan dan ruang isolasi yang lengkap. (psp/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER