Jakarta, CNN Indonesia --
Dinas Kesehatan DKI Jakarta masih menyelidiki kasus dugaan Guru Sekolah Internasional
suspect virus corona (Covid-19).
Suspect corona adalah istilah medis yang menyatakan seorang pasien diduga mengidap corona, tapi belum bisa dipastikan positif atau negatif. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyatakan pihaknya sedang melakukan Penyelidikan Epidemiologis (PE) terkait kasus tersebut.
"Teman-teman sedang proses lakukan PE. Proses terus berjalan sebagai kegiatan rutin yang harus dilakukan teman-teman kami sebagai konsep wilayah," kata Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (4/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Widyastuti membeberkan tim PE terdiri dari beberapa bagian yakni surveillance epidimolog hingga klinik.
Dipastikan Widya seluruh kegiatan pemeriksaan akan dilakukan sesuai prosedur standar (SOP). Setelah tim itu bekerja, nanti disampaikan hasil pemeriksaan tersebut.
"Rumor apapun, kita harus respons. Kita punya tim di tiap kecamatan, kita lakukan PE sampai dengan detail dan langkah-langkah sesuai SOP. Kalau harus dilakukan perawatan, tentu akan kita tetapkan," beber dia.
Sebelumnya, sebuah sekolah internasional di wilayah Jakarta Selatan meliburkan siswa dan pegawainya selama 14 hari terhitung sejak Selasa (3/3). Kebijakan itu diambil lantaran ada salah satu pengajar yang menjalani pemeriksaan terkait virus corona.
"Sambil menunggu hasilnya negatif atau tidak guru itu, selama 14 hari diliburkan," ucap pimpinan keamanan sekolah tersebut, Firmansyah seperti dilansir dari
Antara.Dinas Pendidikan DKI belum menerbitkan instruksi agar sekolah meliburkan diri usai ditemukan kasus virus corona. Sekolah hanya diminta selalu berkoordinasi dengan puskesmas dan rumah sakit terdekat.
[Gambas:Video CNN]Sampai saat ini ada dua orang di Indonesia yang sudah dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Keduanya sudah diisolasi di Rumah Sakit Penyakit infeksi (RSPI) Sulianti Saroso.
Per Selasa, ada 26 pasien di DKI yang masuk kategori pengawasan di Rumah Sakit rujukan Kemenkes. Selain itu sudah ada 121 orang yang telah selesai menjalani masa pemantauan dan dinyatakan sehat.
Kemudian ada 30 orang pasien yang sebelumnya dalam pengawasan sudah diperbolehkan pulang dan dinyatakan sehat. Namun sejauh ini masih ada 120 orang yang masuk dalam pemantauan.
(ctr/wis)