PDIP Dorong Kampanye Kesadaran Corona Pakai Atta Halilintar

CNN Indonesia
Kamis, 05 Mar 2020 00:28 WIB
Anggota Fraksi PDIP, Nabiel Haroen menyebut sosialisasi yang dilakukan pemerintah belum menarik kesadaran warga tentang bahaya corona.
Suasana di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP, Muhammad Nabil Haroen memberi usul kepada pemerintah untuk menggandeng influencer lokal seperti Youtuber Atta Halilintar dan musisi Didi Kempot untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menghadapi penyebaran virus corona (Covid-19).

Menurut Nabil, selama ini sosialisasi pola hidup sehat dan penyebaran corona tidak terlalu dipedulikan masyarakat. Dia menilai cara sosialisasi pemerintah saat ini terlalu konservatif.

"Yang selama ini sosialisasi hanya melalui website-nya Kemenkes, ya orang enggak akan aware (sadar). Coba kalau pakai Atta Halilintar pakai Didi Kempot, wah lain ceritanya," kata Nabil kepada wartawan, Rabu (4/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan selama ini pemerintah kurang mampu mengemas konten sosialisasi menjadi menarik. Para influencer diharapkan bisa membantu pengemasan konten terkait corona.

Nabil menyampaikan para influencer akan ditugaskan untuk menjelaskan mulai dari dasar pola hidup bersih dan sehat hingga informasi pencegahan virus corona.

"Misalnya corona itu apa, budaya hidup sehat itu apa. Jadi influencer dalam negeri diajak mengedukasi masyarakat soal budaya hidup sehat," ujarnya.

Menurut Nabil, kebijakan itu sangat mungkin diambil. Sebab sebelumnya Presiden Joko Widodo juga pernah menggunakan jasa influencer internasional untuk menekan dampak virus corona.

[Gambas:Video CNN]

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia mengumumkan kasus pertama penularan virus corona (Covid-19) pada Senin (2/3). Ada dua orang warga Kota Depok yang saat ini dalam perawatan RSPI Sulianti Saroso karena terinfeksi corona.

Berdasarkan data JohnHopkins, per Rabu (4/3) virus sudah menginfeksi 94.189 orang lainnya. Dari total infeksi tersebut, kasus terbanyak terjadi di China.

(ain/dhf/ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER