Surabaya, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan istri dan anak pasien positif corona yang meninggal di Solo, Jawa Tengah, saat ini tengah diisolasi di dua rumah sakit berbeda di Jawa Timur.
"Bahwa kemarin ada yang meninggal di Solo, ternyata warga Magetan, sudah dilakukan
tracking, tim sudah turun," kata Khofifah saat meninjau Tropical Disease Center Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Sabtu (14/3).
Hasilnya kata Khofifah, dua orang terdekat pasien meninggal tersebut saat ini telah diisolasi di dua rumah sakit yang berbeda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang terkonfirmasi diisolasi di RS Soedono [Madiun], itu istrinya. Kemudian yang terkonfirmasi putranya sekarang di RS Saiful Anwar [Malang]," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Jatim Herlin Ferliana menyatakan tim medis pun melakukan penelusuran dan memeriksa swab (cairan di tenggorokan) dari tujuh orang. Istri dan anak pasien kemudian dilarikan ke rumah sakit karena mengalami sejumlah keluhan. Keduanya saat ini berstatus Orang dalam Pengawasan (PDP).
"Istrinya ini ada keluhan panas, batuk, sesak napas, karena dia kontak dengan orang yang resiko tinggi, maka sekarang di rawat di ruang isolasi, jadi masuk pasien dalam pengawasan di RS Soedono. Dan anaknya satu, di RS Syaiful Anwar, ada keluhan panas dan batuk," katanya.
Sementara lima orang lainnya diketahui tak megalami keluhan apapun dan tak harus menjalani perawatan di rumah sakit. Status kelimanya kini sebagai orang dalam pemantauan (ODP).
"Lima [orang] ODP. Kita harapkan isolasi rumah, sampai masa inkubasi selesai," kata dia.
Hingga Sabtu ini, kasus COVID-19 bertambah menjadi 96 kasus, delapan kasus dinyatakan sembuh, dan lima orang meninggal dunia.
Sedikitnya delapan daerah Indonesia diketahui telah memiliki kasus pasien positif corona, antara lain Jakarta, Bandung, Tangerang, Solo, Yogyakarta, Bali, Manado, dan Pontianak.
(frd/vws)