Dosen Universitas Yarsi Meninggal, RS Periksa soal Corona

CNN Indonesia
Senin, 16 Mar 2020 21:25 WIB
Dosen Universitas Yarsi meninggal dunia pada Senin (16/3). Pihak rumah sakit sedang melakukan pemeriksaan terkait virus corona.
Ilustrasi. (Dok. Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rektor Universitas Yarsi Jakarta Fasli Jalal menyatakan seorang dosen Fakultas Kedokteran Gigi dinyatakan meninggal dunia pada Senin (16/3).

Menurut pernyataan rumah sakit, saat ini tengah dilakukan pemeriksaan terkait virus corona (covid-19) terhadap dosen tersebut.


"Maka keluarganya [menyatakan] statusnya itu masih dalam pemeriksaan. Apa penyebab kematiannya itu [belum tahu]. Karena dia juga punya penyakit kronik sebelum itu. Tapi kata rumah sakit belum bisa sebut apa-apa karena hasil lab belum keluar. Baru akan tahu konfirmasi iya atau tidak itu dua tiga hari lagi," ujarnya kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fasli mengatakan dosen tersebut sudah berusia 67 tahun serta mempunyai riwayat penyakit kronis. Ia juga sudah dirawat di salah satu rumah sakit Islam selama beberapa hari belakangan.

Sepengetahuannya dosen tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. Terkait isu corona,  Fasli menyatakan hal tersebut baru bisa dikonfirmasi oleh pihak rumah sakit yang berwenang atas riwayat kesehatan pasien.

Dosen Universitas Yarsi Meninggal, RS Periksa soal CoronaInfografis waspada virus corona. (CNN Indonesia/Fajrian)


Universitas Yarsi Jakarta, menurutnya, sudah menerapkan kebijakan perkuliahan dari rumah secara daring. Masih ada beberapa prodi yang belum menerapkan perkuliahan dari rumah, namun diharuskan menaati protokol pencegahan virus corona.

Fasli juga sudah meminta semua civitas kampus maupun anggota keluarga agar mengisolasi diri selama setidaknya 14 hari di tempat tinggal masing-masing.

Saat ini, total pasien positif virus corona per Senin (16/3) bertambah menjadi 134 orang. Juru Bicara pemerintah penanganan virus corona, Achmad Yurianto mengatakan penambahan tersebut berasal dari 17 kasus baru yang ditemukan hari ini.

Dari 134 orang itu, lima orang di antaranya meninggal dunia dan delapan lainnya dinyatakan sembuh.


[Gambas:Video CNN] (fey/pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER