Kendari, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara mengarantina 49 tenaga kerja asing (
TKA) asal
China di lokasi pabrik tambang, di Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Juru bicara Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara Syaifullah mengatakan karantina yang dilakukan kepada 49 WN China itu sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona (Covid-19).
"Dikarantina selama 14 hari di Morosi. Ini antisipasi penyebaran wabah corona di Sultra," kata Syaifullah, Selasa (17/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses karantina 49 WN China ini bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Direktur Bahteramas.
Syaifullah mengaku pihaknya belum bisa memutuskan apakan akan memulangkan puluhan WN China yang akan menjadi Tenaga Kerja Asing (TKA) di Indonesia ke negaranya.
"Sekarang ini pemerintah antisipasi corona. Pemerintah Provinsi Sultra tak gencarnya tindak lanjuti Kepres Nomor 7 Tahun 2020," tuturnya.
Meskipun demikian, kata Syaifullah, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi juga mengimbau kepada UPTD Bandara di Sulawesi Tenggara untuk mengecek kondisi seluruh penumpang dengan
thermo scener.
Pria yang juga menjabat Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sulawesi Tenggara ini menjelaskan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penangan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), diputuskan WNA tak boleh masuk Indonesia, termasuk Sulawesi Tenggara.
"Dihentikan sementara (kedatangan TKA) dalam rangka antisipasi virus corona ini," ujarya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tenggara Sofyan mengatakan 49 WN China tiba di Bandara Haluoleo, Kendari, pada Minggu (15/3) sekira pukul 20.00 WITA.
Sofyan mengatakan puluhan WN China itu merupakan pekerja baru di PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI). Pernyataan Sofyan ini membantah klaim Kapolda Sulawesi Tenggara Brigadir Jenderal Merdisyam bahwa 49 WN China itu hanya mengurus perpanjangan visa di Jakarta.
[Gambas:Video CNN]Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Arvin Gumilang mengatakan WN China tersebut tiba di Kendari dalam rangka uji coba kemampuan bekerja. Video kedatangan 49 WN China ini viral di media sosial.
Imigrasi memastikan 49 WN China itu sudah terlebih dahulu menjalani karantina selama dua minggu ketika singgah di Thailang. Selain itu, puluhan WN China tersebut juga melewati pemeriksaan di Kantpr Kesehatan Pelabuhan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Puluhan WN China itu masing-masing berasal dari Provinsi Henan, Hebei, Jiangsu, Shaanxi, Jilin dan Anhui, China.
(pan/fra)