Cegah Pangan Langka, Pemerintah Revisi Alokasi Anggaran

CNN Indonesia
Kamis, 19 Mar 2020 01:55 WIB
Menkopolhukam Mahfud MD menyebut refocusing dan realokasi APBN dan APBD perlu dilakukan selama penanganan wabah virus corona.
Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan pemerintah bakal merevisi rencana alokasi anggaran guna menghadapi virus corona (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menjamin tak akan terjadi kelangkaan bahan pokok selama virus corona (Covid-19) mewabah di Indonesia. Pemerintah juga bakal merevisi rencana alokasi anggaran.

"Semuanya sekarang sudah dikerahkan dengan segala daya, jadi kalau ada istilah refocusing dan relocated anggaran APBN dan APBD untuk memusatkan perhatian dalam rangka penyelamatan rakyat karena serangan corona," kata Mahfud melalui pesan suara, Rabu (18/3).

Mahfud tak merinci rencana revisi alokasi anggaran yang dimaksud. Dia hanya mengatakan itu tak hanya dilakukan terkait aspek pengobatan pasien yang telah dinyatakan positif terjangkit Covid-19, tetapi juga sosial, politik, keamanan dan kebutuhan lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lebih-lebih ekonominya dan terlebih lagi kebutuhan pokok masyarakat sehingga tidak perlu ada kelangkaan karena kesalahan kebijakan dari pemerintah daerah atau unit pemerintah tertentu, semuanya harus kompak," kata Mahfud.

Pemerintah pusat menyatakan ada 172 orang yang positif terjangkit virus corona. Ada 7 orang meninggal dunia dan 9 orang dinyatakan sembuh.

Pemerintah pusat belum berencana menerapkan lockdown seperti yang sudah dilakukan sejumlah negara terdampak corona. Presiden Jokowi pun melarang pemerintah daerah menerapkan itu.
[Gambas:Video CNN]
Satgas Pangan Polri sudah meminta agar penjualan bahan pangan dibatasi demi menjaga ketersediaan.

Surat bernomor B/1872/III/Res.2.1/2020/Bareskrim tertanggal 16 Maret 2020 menyebut bahan pangan yang dibatasi, antara lain beras maksimal 10 kilogram (kg), gula 2 kg, minyak goreng 4 liter, dan mie instan sebanyak dua dus.

"Agar mengantisipasi tindakan spekulan dan untuk koordinasi lebih lanjut dapat mengirimkan informasi melalui email: [email protected]," tulis surat yang ditandatangani oleh Ketua Satgas Pangan Polri Brigjen (Pol) Daniel Tahi Monang, Selasa (17/3).
(tst/bmw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER