Jakarta, CNN Indonesia -- Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo mengajak seluruh umat Kristiani tidak panik menghadapi pandemi
Virus Corona.
"Saya mengajak saudari-saudara sekalian untuk tidak panik, untuk tidak cemas berlebihan, seperti anjuran para pemimpin bangsa kita. Kita berharap dan yakin semuanya akan baik kembali," kata dia dalam sebuah video yang diunggah ke YouTube, Rabu (18/3).
Dalam video tersebut, Suharyo mengatakan pandemi Virus Corona merupakan tantangan kemanusiaan sekaligus tantangan iman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh umat kristiani terus memanjatkan doa untuk keselamatan bersama.
Tak lupa, Suharyo mengajak umat kristiani menyampaikan terima kasihnya kepada para tenaga medis yang berjuang menangani pasien Virus Corona.
"Kita berterima kasih kepada para tenaga kesehatan yang dengan tulus mengambil risiko membantu para penderita untuk penyembuhan mereka," tuturnya.
"Kita berterima kasih kepada para profesional dalam berbagai bidang ilmu yang terus berusaha mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh virus corona ini," lanjut Suharyo.
[Gambas:Video CNN]Batasi IbadahSementara itu, Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Jl. Letjend Suprapto, Kemayoran, Jakarta, tetap menggelar Ibadah Minggu Umum dengan sejumlah pembatasan.
"Pelaksanaan Ibadah Minggu Umum tetap dilaksanakan di gereja dengan beberapa perubahan dalam kebaktian," sebut HKBP dalam 'Surat Himbauan dan Sosialisasi Menyikapi Penyebaran Virus Corona', tertanggal 16 Maret.
Perubahan-perubahan itu, yakni, pertama, pembatasan nyanyian/pujian dalam ibadah serta pengisi koor.
Kedua, pengumpulan persembahan untuk kantong Ia,Ib dan II akan dilaksanakan sekaligus dengan menyerahkan ke depan altar setelah khotbah dan memasukkannya ke dalam kotak persembahan yang sudah disediakan oleh Parhalado.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Pendeta HKBP Ressort Tanah Tinggi Pendeta Advent Leonard Nababan itu, disebutkan pula gereja HKBP tetap "memberikan pelayanan yang bersifat aktif dan pasif dalam 14 hari ke depan dengan sejumlah kebijakan". Di antaranya, pelaksanaan kebaktian daerah.
Selain itu, pelaksanaan kebaktian daerah sepenuhnya diserahkan kepada Sintua Wijknya masing-masing untuk membuat kebijakan, apakah kebaktian tetap dilaksanakan atau ditunda setelah menerima masukan dari jemaat dan selanjutnya dikonfirmasi kepada Pendeta Ressort.
Sebelumnya, satu jemaat Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII) Bumi Serpong Damai (BSD) berinisial BH meninggal dunia. BH terdiagnosa terpapar virus corona.
[Gambas:Youtube] (dmr/arh)