DPR Minta KPK Awasi Pengadaan Rapid Test Corona

CNN Indonesia
Sabtu, 21 Mar 2020 01:42 WIB
DPR menilai KPK perlu dilibatkan untuk mengawasi pengadaan rapid test virus corona agar tak terjadi penyelewengan anggaran.
Ilustrasi pemeriksaan virus corona. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengawasi pengadaan rapid test atau tes cepat virus corona (Covid-19). Menurutnya, pelibatan KPK diperlukan agar tidak terjadi penyelewengan anggaran dalam pelaksanaan rapid test yang sudah mulai dilakukan Jumat (20/3).

"KPK juga perlu diturunkan untuk mengawasi agar tidak terjadi penyelewengan karena program ini telah menyerap dana negara yang cukup besar" kata Sahroni kepada CNNIndonesia.com, Jumat (20/3).

Selain itu, ia juga meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan jajaran pemerintah daerah untuk dapat berkoordinasi dengan baik dan benar sehingga rapid test dapat berjalan secara merata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak boleh ada ego sektoral dalam menjalankan kebijakan ini," kata Bendahara Umum Partai NasDem itu.


Terpisah, Ketua MPR Bambang Soesatyo berharap rapid test bisa dilakukan di seluruh wilayah DKI Jakarta dan wilayah-wilayah lainya yang retan penyebaran virus corona.

Menurutnya, warga yang tinggal di Bogor, Depok, Tangerang, serta Bekasi (Bodetabek) juga perlu mengikuti rapid test karena banyak yang menggunakan fasilitas umum di DKI Jakarta setiap hari.

"Warga dari luar, khususnya dari kawasan Bodetabek yang sehari-hari bekerja ke Jakarta menggunakan kereta listri kmaupun bus yang notabene tak di desinfektan. Maka warganya juga harus segera di rapid test," kata Sosok yang akrab disapa Bamsoet itu.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu pun mengingatkan, pelaksanaan rapid test tidak perlu membuat suasana yang memancing kerumunan warga. Dia menyarankan, tenaga medis mendatangi langsung rumah-rumah warga agar tak menimbulkan masalah baru.

Tidak membuat suasana yang menimbulkan kerumunan masyarakat, Bamsoet menambahkan juga penting untuk menghindari penularan virus corona di tengah masyarakat yang tengah melakukan rapid test.


"Diusahakan rapid test tidak dipusatkan di satu tempat dan tidak memancing kerumunan massa. Sehingga, menghindari bercampurnya orang yang telah terpapar virus Covid-19 dengan yang masih sehat," katanya.

[Gambas:Video CNN]
Sebelumnya, Jokowi menyampaikan bahwa rapid test virus corona sudah dimulai hari ini, Jumat (20/3). Wilayah yang akan melaksanakan tes massal diprioritaskan daerah yang paling rawan Covid-19, termasuk di antaranya wilayah Jakarta Selatan.

"Hari ini pemerintah mulai rapid test sebagai upaya memperoleh indikasi awal apakah seseorang terpapar Covid-19," kata Jokowi dalam keterangan di Istana Kepresidenan, Jumat (20/3).

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti menyatakan rapid test virus corona sudah dilakukan di kawasan Jakarta Selatan yang menjadi wilayah paling rentan penularan corona. Ada 520 sampel yang diambil dalam rapid test massal pertama kali ini.

"Ini kami dapatkan dari kegiatan surveillance tracing dan kontak di lapangan," kata Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (20/3). (mts/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER