Jakarta, CNN Indonesia -- Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian Kastorius Sinaga meminta kepada seluruh pihak meniadakan program mudik bareng alias mudik gratis pada lebaran tahun ini, akhir Mei mendatang. Langkah ini diambil untuk menekan penyebaran
virus corona (Covid-19) menjadi lebih luas.
Menurutnya, jumlah masyarakat yang pulang kampung dan potensi penyebaran virus corona bisa ditekan secara signifikan jika semua pihak bisa meniadakan program mudik bareng tersebut.
"Hal yang kongkrit yang dapat dilakukan bersama antara
stakeholders adalah larangan pemberlakuan tradisi 'mudik bareng' tahun ini. Apalagi biasanya, mudik bareng sangat identik dengan pengumpulan massa yang tinggi baik di saat pemberangkatan, diperjalanan dan juga di ketibaan," kata Kastorius kepada
CNNIndonesia.com, Kamis (26/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Kastorius juga mengimbau masyarakat untuk menunda rencana pulang ke kampung halaman pada libur lebaran tahun ini untuk menekan penyebaran virus corona.
Menurutnya, mengurungkan niat mudik sama seperti anjuran pemerintah pusat untuk tetap di rumah dan menjaga jarak fisik (
physical distancing) dalam mencegah penyebaran virus corona.
"Kebijakan diam di rumah
, work from home, mengurangi perjalanan ke luar kota, physical distancing dan meniadakan acara kerumunan orang banyak yang sudah dicanangkan oleh Kemendagri ke daerah, sebenarnya juga bermakna sama dengan anjuran penundaan untuk mudik dalam rangka jelang lebaran," ujarnya.
Kastorius mengapresiasi beberapa pemerintah daerah yang sudah mewanti-wanti agar warga menunda mudik lebaran untuk mengurangi risiko penularan. Kemendagri akan memfasilitasi sejumlah pemda dalam menyosialisasikan gerakan menunda mudik.
"Seperti yang dilakukan oleh gubernur Jawa Tengah yang membangun komunikasi dan kerjasama dengan provinsi asal mudik seperti DKI dan Jabar untuk sosialisasi gerakan tunda mudik tahun ini," katanya.
Selain itu, Kastorius menyatakan
rapid test yang kini mulai diintensifkan di wilayah Jabodetabek bisa menjadi dasar bagi warga untuk menunda mudik. Sebab, akan ada warga yang masuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dengan Pengawasan (PDP) akan masuk dalam program karantina.
"Hasil rapid test ini akan berdampak pada menurunnya mobilitas arus mudik. Dan sebaliknya mereka yang negatif akan aman melakukan mudik," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengimbau masyarakat tak mudik saat libur lebaran Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriah, 24-25 Mei 2020. Pemerintah juga telah menetapkan tanggap darurat virus corona sampai 29 Mei mendatang.
[Gambas:Video CNN]Sementara Kementerian Perhubungan mempertimbangkan untuk membatalkan program 'mudik bareng' atau 'mudik gratis' pada libur lebaran tahun ini. Kemenhub mengaku sudah menyiapkan lebih dari 1.000 bus untuk mudik gratis tahun ini. Selain itu bakal disediakan juga 100-an truk pengangkut sepeda motor.
Jumlah pasien positif virus corona secara kumulatif terus bertambah. Sampai kemarin, jumlah pasien positif menjadi 790 orang. Dari jumlah itu, 58 orang meninggal dunia dan 31 pasien dinyatakan sembuh.
(rzr/fra)