Semarang, CNN Indonesia -- Dua rumah isolasi baru untuk menampung pasien dalam pengawasan (PDP) dan pasien positif virus corona (
Covid-19) siap beroperasi di Kota
Semarang, Jawa Tengah. Dua rumah isolasi tersebut sebelumnya merupakan kantor Diklat dan rumah dinas Wali Kota Semarang.
Proses 'sulapan' Kantor Diklat dan Rumah Dinas Wali Kota Semarang telah selesai dan telah dicek seluruh fasilitasnya oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi didampingi Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahaya pada Minggu (29/3).
Dari kedua rumah isolasi tersebut berhasil dibangun 190 kamar isolasi lengkap dengan peralatan dan tenaga medis dari Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Tentara dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wongsonegoro.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini dua rumah isolasi siap digunakan. Besok bisa beroperasi. Tadi kami cek, seluruh fasilitas sudah lengkap dari peralatan hingga tenaga medis yang terlibat," ujar Hendrar di rumah isolasi yang dibangun di rumah dinas Wali Kota Semarang, Manyaran, Minggu (29/3).
[Gambas:Video CNN]Pemkot Semarang menjadikan dua rumah isolasi itu sebagai cadangan andai rumah sakit di Semarang sudah tak bisa lagi menampung baik yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan ( PDP ) maupun pasien positif Covid-19.
"Mekanismenya nanti ada jaringan di seluruh Rumah Sakit dengan Dinas Kesehatan. Mereka yang ditempatkan di rumah isolasi ini harus mendapat rujukan dulu dari Rumah Sakit," kata Hendrar
Sampai Minggu (29/3), penderita positif Covid-19 di Kota Semarang yang dirawat di Rumah Sakit berjumlah 23 orang. Sedangkan, untuk PDP berjumlah 129 dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) ada 866.
(kid/dmr/kid)