Update Corona Jabar 29 Maret: 149 Positif, 19 Meninggal

CNN Indonesia
Senin, 30 Mar 2020 00:45 WIB
Angka positif Covid-19 di Jabar sebesar 149 orang per Minggu (29/3) itu mengalami peningkatan dari dua hari sebelumnya yakni 119 pasien.
Petugas medis memindahkan pasien ke ruang isolasi. (ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO)
Bandung, CNN Indonesia -- Kasus positif corona (Covid-19) di Jawa Barat per Minggu (29/3) menjadi 149 orang. Angka tersebut bertambah 30 orang dari sebelumnya pada Jumat dilaporkan sebanyak 119 orang.


Dari situs pantau Covid-19 Pemprov Jabar yang diperbarui pukul 20.00 WIB, angka kematian akibat virus corona juga bertambah dua hingga menjadi 19 orang. Sementara itu total orang sembuh bertambah tiga menjadi sembilan orang.

Kasus positif aktif Covid-19 di Jabar masing-masing tersebar di Kota Bekasi (20 kasus), Kota Depok (16), Kota Bogor (14), Kabupaten Bekasi (9), Kota Bandung (8), Kabupaten Bogor (6), Kota Cimahi (5), Kabupaten Bandung (3), Kabupaten Cirebon (2), Kabupaten Bandung Barat (1), Kabupaten Ciamis (1), Kabupaten Karawang (1), Kabupaten Kuningan (1), Kabupaten Majalengka (1), Kabupaten Purwakarta (1), Kabupaten Sukabumi (1), Kabupaten Sumedang, dan Kota Tasikmalaya (1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kategori orang dalam pemantauan (ODP), total berjumlah 7.281, dengan rincian 1.988 selesai pemantauan dan 5.293 masih dalam proses.

Sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai total 850 orang. Sebanyak 190 di antaranya selesai pengawasan dan 660 masih dalam pengawasan.

Sementara itu, sebanyak 52 perawat Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung yang sehari-harinya melakukan kontak dekat dengan pasien Covid-19 ditampung Pemprov Jabar di UPTD Pelatihan Kesehatan (UPelkes) Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, Kota Bandung. Mereka yang ditampung itu bekerja di beragam unit Gedung Kemuning RSHS sebagai pusat penanganan Covid-19, mulai dari Isolasi Kemuning 1, Instalasi Gawat Darurat (IGD) Kemuning Ring 1, High Care Unit (HCU) Kemuning, serta Ruang Isolasi Infeksi Khusus Kemuning (RIIKK).

Sebanyak 52 perawat RSHS itu mengisi mes perawat di Upelkes Dinas Kesehatan Jabar itu berdasarkan surat yang ditandatangani Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum RSHS Bandung Muhammad Kamaruzzaman, pada Jumat, 27 Maret 2020, terkait Pemakaian Fasilitas Penginapan bagi tenaga medis Ring 1 RSHS Bandung.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Alam (BPSDM) Jabar Muhamad Solihin mengatakan, pihaknya siap menjadikan fasilitas miliknya untuk menampung tenaga kesehatan yang mengalami permasalahan sosial saat kembali ke lingkungan tempat tinggal.

"Kami siap untuk menampung para penderita (Covid-19) maupun para perawat, tenaga medis, dan paramedis. Saya dapat informasi dari Dinas Kesehatan, ada beberapa orang tenaga medis dan paramedis yang mengalami permasalahan sosial di lingkungan tempat tinggalnya," ucap Solihin.


500 Cadangan Kamar Isolasi Mandiri

Selain itu Pemprov Jabar menyiapkan pusat isolasi mandiri virus corona (Covid-19) dengan memanfaatkan fasilitas milik Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jabar di Kota Cimahi.

Kepala Dinkes Jabar Berli Hamdani dalam keterangan tertulisnya mengatakan, pusat isolasi mandiri dibuat sebagai langkah preventif sekaligus rehabilitatif dalam proses perawatan ODP dan PDP tanpa gejala.

"Misalnya, PDP yang tadinya positif lalu jadi negatif, tapi mereka masih harus dijaga. Karena yang negatif dua kali yang baru boleh pulang ke rumah, jadi yang negatif baru satu kali dipindahkan ke sini," kata Berli, Minggu (29/3).

"Atau misalnya ODP takut menularkan kepada anak, keluarga, jadi bisa di sini sampai 14 hari," imbuhnya.

Berli menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan RSUD Kesehatan Kerja (RSKK) Provinsi Jabar untuk menyediakan kurang lebih 150 tenaga kesehatan yang akan bersiaga di Pusat Isolasi Mandiri. Selain itu, RSKK juga akan menunjang peralatan kesehatan yang dibutuhkan.

"Perawat 40 orang, dokter (13), juga ada farmasi dan tenaga medis lainnya. Total 150 orang dari RSKK. Penunjang peralatan medis dan nonmedis semua dari RSKK," tutur Berli.

[Gambas:Video CNN]
Sementara itu, Kepala BPSDM Provinsi Jabar Muhamad Solihin mengatakan, pihaknya siap mendukung upaya Pemprov Jabar dalam menangani pandemi Covid-19 dengan menyediakan lebih dari 500 kamar untuk fasilitas pusat isolasi mandiri.

"Untuk kamar itu ada sekitar 235 kamar. Sementara untuk bungalow, ada 80 masing-masing empat kamar, jadi ada 320 kamar. Jadi pada prinsipnya kamar-kamar dan fasilitas yang kami siapkan bisa dipergunakan," kata Solihin.

Pengalihan fungsi sementara BPSDM Jabar menjadi pusat isolasi mandiri pun mendapat apresiasi dari Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna. Menurut Ajay, fasilitas BPSDM Jabar cukup menunjang dan memiliki udara yang cukup bersih. Dia juga berharap, pusat isolasi mandiri ini dapat lebih mengoptimalkan penanggulangan Covid-19 di Jabar.

"Bagus, saya mendukung. Tentunya mudah-mudahan ini bisa lebih bisa dioptimalkan, dan saya harap ini kosong tempatnya (tidak diisi ODP/PDP), karena kalau kosong berarti penyakitnya sudah tidak ada lagi," ujarnya.

(hyg/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER