Jatim Butuh Dana Tambahan Tangani Dampak Corona

CNN Indonesia
Selasa, 31 Mar 2020 19:32 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sudah menganggarkan Rp264 miliar namun yakni nominal tersebut masih kurang.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengaku kekurangan anggaran guna mengatasi dampak virus corona (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Surabaya, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku kekurangan dana untuk mengatasi berbagai dampak ekonomi dan sosial yang diakibatkan pandemi virus corona (Covid-19). Ada 3,88 juta pekerja berbagai sektor yang terdampak di Jawa Timur.

"Dana sekarang ini yang sudah fix itu baru Rp264 miliar, kita membutuhkan tambahan yang lebih besar lagi untuk bisa melakukan berbagai program," kata dia di Surabaya, Senin (30/3) malam.

Anggaran ratusan miliar nantinya itu akan digunakan untuk berbagai kebutuhan terkait penanganan corona di Jatim. Termasuk juga menjalankan program social safety net, cash for work dan bantuan kepada pelaku UMKM terdampak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khofifah yakin Rp264 miliar yang telah dianggarkan masih kurang. Dia terus meneliti berapa besaran yang dibutuhkan agar semua program dapat dijalankan.

Kini ia mengaku telah berkomunikasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dan dinas sosial untuk mengetahui kepastian jumlah penerima bantuan dari pemerintah.

"Konsolidasi datanya sedang dilakukan dengan BPS, kalau yang terkait dengan keluarga rentan dan hampir miskin, kemudian menjadi miskin, kita akan koordinasi tidak hanya dengan BPS tapi juga dengan Dinsos," kata Khofifah.
[Gambas:Video CNN]
Sementara itu, Wakil Gubenur Emil Elestianto Dardak membeberkan ada sebanyak 3,88 juta pekerja di Jawa Timur yang bakal terdampak. Jutaan pekerja itu berasal dari berbagai sektor industri di Jatim.

"Angka ini tentunya terus divalidasi masing-masing sektor jadi 3,88 juta (pekerja)," kata Emil.

Di antaranya sektor perdagangan, pengolahan, transportasi, serta akomodasi makanan dan minuman. Pemprov Jatim bakal terus memvalidasi jumlah pekerja seiring dengan pesatnya persebaran virus corona di Jatim.

"Angka ini kita koordinasikan dengan BPS yang telah memberikan angka pekerja sektor pekerja, formal, informal, formal, bekerja sendiri dan [kerja] untuk orang lain," ujarnya.

Lebih lanjut, Emil mengungkapkan sebagian dari jumlah pekerja terdampak ini sudah masuk dalam data penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) pemerintah. Namun, masih ada yang belum terdata.

Emil akan terus mengupayakan pekerja yang tak mendapat BPNT juga memperoleh kebijakan setara oleh Pemprov Jatim. Namun, Emil belum merinci berapa angka dari pekerja yang bakal diberikan BNPT.

"Dari angka (3,88 juta) ini ada yang sudah ter-cover BPNT dan ada yang belum. Ini kira-kira perkembangan sampai saat ini dan sesuai arahan Bu Gubernur kita akan terus mematangkan bagaimana kebijakan kita terhadap yang belum terdaftar dalam BPNT," ujarnya.

Hari ini Presiden Joko Widodo menyatakan akan menggelontorkan dana Rp405 Triliun untuk penanganan corona. Dana tersebut akan dialokasikan masing-masing untuk Insentif bidang kesehatan Rp75 triliun, perpajakan dan stimulus KUR Rp70,1 triliun, dan pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional Rp150 triliun.


Catatan redaksi: Judul artikel ini diubah pada Rabu (1/4), dari sebelumnya berjudul "Jawa Timur Kekurangan Anggaran Tangani Dampak Corona". (frd/bmw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER