Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Komisi IX bidang Kesehatan DPR Kurniasih Mufidayati meminta
pemerintah meningkatkan dan memenuhi kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis yang menangani pasien
virus corona (Covid-19).
Pernyataan itu merespons laporan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) hari ini bahwa ada 11 dokter yang meninggal karena terpapar Covid-19.
"Turut berduka mendalam, dalam sebulan 11 dokter meninggal. Tenaga medis harus mendapat perhatian dan perlindungan lebih besar (dari pemerintah)," kata dia saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Rabu (1/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain memenuhi kebutuhan APD bagi tenaga medis, Kurniasih uga meminta pemerintah memperhatikan kebutuhan lain bagi tenaga medis, seperti kebutuhan nutrisi dan jam kerja memadai, dan tempat istirahat yang nyaman.
"Bahkan keluarganya juga harus mendapat jaminan perlindungan kesehatan juga," kata Kurniasih.
Sebelumnya, IDI menyatakan 11 dokter meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona (covid-19) sepanjang Maret 2020.
"Ada 12 dokter yang meninggal dalam sebulan ini, 11 diantaranya terkonfirmasi terpapar covid-19," terang Humas IDI Halik Malik saat dihubungi
CNNIndonesia.com.Halik menyebut tenaga medis yang langsung menangani pasien terkait covid-19 memang paling rentan terpapar covid-19. Oleh karenanya, kata dia, IDI pun telah mengeluarkan petunjuk pencegahan penularan Covid-19 untuk petugas kesehatan termasuk standar pemakaian APD.
Ia tidak menampik selama ini kebutuhan APD bagi tenaga medis yang menangani pasien terkait Covid-19 di beberapa fasilitas layanan kesehatan masih kurang cukup dan memadai.
"Kami sudah menyampaikan ke pemerintah, untuk memastikan APD tersedia secara kontinyu dan mencukupi di tiap layanan kesehatan," kata Halik.
Sementara itu, dalam konferensi pers di Kantor BNPB hari ini, juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto mengatakan, pemerintah sudah mendistribusikan lebih dari dari 349 ribu APD ke rumah sakit di Indonesia.
"Ini akan terus kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan yang menjadi lini terdepan di dalam kaitan dengan perawatan pasien Covid-19," ujar dia.
(yoa/wis)