Ganjar Usul Karantina Wilayah Bertahap, Dimulai dari Desa

CNN Indonesia
Kamis, 02 Apr 2020 14:52 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo buka peluang karantina wilayah jika seluruh kabupaten/kota terjangkit Covid-19, namun itu dimulai dari desa.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo wacanakan karantina wilayah dilakukan bertahap. (CNN Indonesia/Dinda Audriene Muthmainah)
Semarang, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan karantina wilayah dilakukan secara bertahap mulai dari tingkat desa dan menyesuaikan dengan tingkat kasus Virus Corona.

"Kita menghitung dulu data fakta dari berapa jumlah kesakitan (akibat Virus Corona), berapa jumlah kematian, bagaimana trennya," kata dia, di rumah dinasnya Puri Gedeh, Semarang, Kamis (2/4).


"Kita bisa mengambil di beberapa titik mungkin teritorinya tidak lagi teritori wilayah pemerintahan bisa jadi umpama kita melihat basis desa antar desa, kecamatan antar kecamatan, kabupaten kota antar kabupaten kota, sehingga tidak harus satu provinsi teritorialnya," ia menuturkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, persoalan karantina bukan hal yang mudah karena banyak aspek yang akan terdampak. Misalnya, pemenuhan kebutuhan warga hingga pelayanan publik.

"Kita harus menghitung betul persiapan-persiapan turunannya bagaimana mengelola masyarakatnya, mengelola kebutuhan masyarakatnya, pelayanan publik, pasar. Ini tidak semudah dari statement-statement yang ada. Semua ada tahapan-tahapannya," jelas politikus PDIP itu.

[Gambas:Video CNN]

Namun demikian, Ganjar tak menutup kemungkinan akan menerapkan karantina wilayah di Jateng jika seluruh kabupaten/kota terjangkit Covid-19/

"Seandainya itu sudah satu provinsi semua, 35 kabupaten/kota terjangkit, bukan tidak mungkin [karantina wilayah diterapkan di] seluruh provinsi," kata Ganjar.

Berdasarkan situs corona.jatengprov.go.id, jumlah kasus positif Corona di Jateng per Kamis (2/4) mencapai 103 kasus, 7 pasien meninggal, 8 kasus sembuh. Sementara, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 10.513 kasus, 411 pasien dalam pengawasan (PDP).

(dmr/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER