Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan
Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan Demam Berdarah Dengue (
DBD) bisa memperparah situasi di Indonesia yang masih menghadapi virus
corona (Covid-19). Dia meminta masyarakat menjaga kebersihan.
"Musim pancaroba April-Mei ini jika melihat data statistik masih ada peningkatan DBD di Indonesia, jangan sampai ini memperburuk pandemi Covid-19," kata Yurianto dalam konferensi pers di BNPB, Jumat (3/4).
Dia menjelaskan bahwa peralihan musim hujan ke musim kemarau diperkirakan terjadi pada April Mei. Kasus DBD sendiri terus meningkat sejak beberapa bulan lalu di berbagai daerah dan berpotensi lebih parah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, Yurianto mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan. Pencegahan DBD di rumah perlu dilakukan.
"Lakukan pembersihan sarang nyamuk di rumah, waktu kita cukup banyak berada di rumah," ucapnya.
[Gambas:Video CNN]Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per Januari-Maret 2020, terdapat 17.280 kasus DBD. Dalam tiga bulan pertama, DBD merenggut 104 nyawa dengan angka kematian tertinggi di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yakni 32 orang.
Pasien DBD yang meninggal dunia juga ada di Jawa Barat dan Jawa Timur. Dengan demikian, NTT, Jabar dan Jatim ditandai sebagai zona merah.
Kemudian Lampung. Jawa Tengah (Jateng), Bengkulu, Sulawesi Tenggara, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kalimantan dan Sulawesi Tengah ditetapkan sebagai zona kuning.
Selain DBD, Indonesia juga masih menghadapi wabah virus corona. Bahkan kasus positif meroket hingga mencapai 2 ribu orang pada Jumat (3/4).
Yurianto mengatakan ada 1.986 orang terinfeksi corona per Jumat (3/4). Ada 181 di antaranya meninggal dunia dan 134 orang dinyatakan sembuh.
(mln/bmw)