Bandung, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi
Jawa Barat berencana melibatkan pengemudi ojek
online (
ojol) dalam program penyaluran bantuan tunai dan sembilan bahan pokok (sembako) terhadap warga yang terdampak secara ekonomi akibat wabah
virus corona (Covid-19).
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan pihaknya juga akan menggandeng para pedagang pasar tradisional karena barang-barang mereka akan dibeli.
"Sembako akan dibeli dari pasar. Pembelian (sembako) dari pasar yang didukung Bulog. Nanti barang bantuannya dikirim PT Pos yang dilengkapi para ojol," ujar Emil di Gedung Pakuan, Jumat (3/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggaran untuk membayar para ojol dan pembelian sembako dari pasar tersebut masuk dalam anggaran Rp3,2 triliun yang berasal dari kesepakatan antara Pemprov bersama DPRD.
Total ada Rp16,2 triliun yang disiapkan pemerintah Jabar. Namun, anggaran sebesar Rp13 triliun akan digunakan untuk proyek padat karya yang diperuntukkan bagi mereka yang di-PHK akibat pandemi corona.
"Kita beli barang-barang dan sembako dari pedagang pasar dan para ojol dipekerjakan, juga kita utamakan mereka yang berkesusahan. Ini gelombang pertama, dan bagi mereka yang seharusnya menerima tapi belum mendapat bantuan, akan dilakukan di gelombang selanjutnya," tuturnya.
Adapun biaya Rp3,2 triliun yang akan dibagikan akan berbentuk sebagian uang tunai dan dua pertiga dikonversi sembako. Nilainya sebesar Rp500 ribu per kepala keluarga.
Anggaran tersebut untuk mengisi 25-45 persen ekonomi masyarakat terbawah. Karena untuk masyarakat urutan ekonomi 0-25 persen sudah ditanggung kartu sembako dan PKH dari pemerintah pusat.
"Untuk sebagian kabupaten/kota saya apresiasi mereka berniat untuk menambahi kekurangan-kekurangan jika memungkinkan," ujar Emil.
[Gambas:Video CNN]Mantan wali kota Bandung ini menargetkan penyaluran bantuan kepada warga terdampak Covid-19 bisa terlaksana secepatnya.
"Hari ini masih proses pendataan. Dari data itu akan keluar SK wali kota/bupati. Jika sudah keluar maka kami akan menyalurkan bantuan mulai minggu depan," katanya.
Data diambil dari situs pantau Covid-19, pikobar.jabarprov.go.id, Jumat (3/4) pukul 14.00 WIB, kasus positif virus corona di Jawa Barat bertambah menjadi 223 orang. Dari jumlah itu ada 25 orang meninggal dunia dan 11 orang dinyatakan sembuh.
(hyg/wis)