Jakarta, CNN Indonesia -- Antrean panjang terjadi kala Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (
RSCM) mulai memberlakukan metode penyaringan jenis pasien terkait Covid-19. Namun, hal ini disebut normal karena baru tahap uji coba dan dilakukan demi mencegah penyebaran
Virus Corona.
Diketahui, sejumlah warganet mengunggah foto antrean yang mengular di depan pintu masuk RSCM. Antrean itu terdiri dari beberapa banjar. Sebagiannya dibatasi oleh sejenis tali bermotif garis. Kebanyakan dari mereka memakai masker. Namun, satu sama lainnya tampak tak cukup berjarak.
Humas RSCM Ananto membenarkan soal antrean pasien ini. Dia mengatakan pihaknya saat ini tengah memberlakukan sistem zonasi pasien yang dibagi berdasarkan keterkaitan dengan Covid-19. Pasien-pasien ini dikelompokkan berdasarkan warna, yakni zonasi merah, zonasi kuning, dan zonasi hijau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengelompokkannya, RSCM melakukan melakukan proses penyaringan atau screening lewat pemantauan suhu tubuh terhadap pasien di pintu masuk rumah sakit.
"Tadi pagi kita berlakukan zonasi baru buat kita untuk menghindari penularan pasien Covid. Karena sekarang pasien yang masuk itu kan sudah bercampur antara yang Covid dan yang tidak. Ya kita melakukan
screening ke pasien, mulai tadi pagi kita uji-cobakan," kata Ananto ketika dihubungi
CNNIndonesia.com melalui telepon, Senin (6/4).
Dia mengatakan uji coba zonasi ini memang baru berlaku hari ini. Efeknya, antrian pasien yang mengular di pintu masuk. Waktu tunggu pun berkisar antara 30 sampai 60 menit.
"Memang sudut pandangnya berbeda, sekarang kalau berbicara, keselamatan atau kenyamanan nih? Ya kan," cetusnya, retoris.
[Gambas:Video CNN]
Ananto menyebut kebijakan itu demi kebaikan pasien sendiri. Tanpa proses
screening, Ananto menyebut pasien justru lebih terancam karena tak tahu pemetaan orang-orang di sekitarnya ketika masuk ke Poli atau menunggu di lobi. Sebaliknya, kata dia, sistem zonasi membuat pasien lebih aman.
"Seandainya datang ke poliklinik, memang tidak mengular, maksudnya langsung masuk aja gitu, tapi ternyata di dalam poli itu pasien antri menunggu panggilan dengan pasein Covid, kira-kira gimana? Berbahaya," jelasnya.
Menurutnya, RSCM saat ini juga telah membuat poli demam. Siapapun yang terdeteksi memiliki suhu tubuh tinggi akan dibawa ke ke poli tersebut.
"Jadi misalnya nanti ada yang demam kaya gitu itu dibawa ke atas, tidak boleh campur dengan pasien yang sehat, pasien yang tidak demam," kata dia.
Terlebih, kata dia, RSCM tak bisa menolak pasien Corona meski memang bukun rumah sakit rujukan Covid-19. Pihaknya pun telah merawat banyak pasien dengan status pasien dalam pengawasan (PDP). Karena itulah RSCM menerapkan penyaringan agar pasien lain tak tertular.
"Kami, tapi tidak bisa memisah-misah, 'oh kamu pasien Corona kamu enggak boleh masuk yah', 'oh kamu pasien Corona kamu ke sana yah'. Itu enggak bisa," tandasnya.
(tst/arh)