Jakarta, CNN Indonesia -- Umat Kristen dan Katolik diminta melaksanakan ibadah peringatan
Jumat Agung atau wafatnya Yesus Kristus di rumah masing-masing demi menghindari penyebaran
virus corona (Covid-19) yang tengah mewabah di Indonesia.
Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (Ketum PGI) Gomar Gultom mengatakan pelaksanaan ibadah Jumat Agung dari rumah tidak akan mengurangi makna terdalam dari kematian Yesus.
"Saya mengajak seluruh warga gereja untuk merayakan Jumat Agung besok tetap dalam ibadah bersama keluarga di rumah masing-masing. Hal ini tidak mengurangi makna terdalam dari kematian Kristus yang telah mengalahkan maut dalam memutus dosa manusia," kata Gomar lewat pesan singkatnya kepada
CNNIndonesia.com, Kamis (9/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menerangkan pelaksanaan ibadah Jumat Agung di rumah bisa dimaknai sebagai kesediaan umat Kristen untuk mengosongkan diri dari kehendak memuaskan dahaga beribadah bersama di gereja demi keselamatan dan kesehatan masyarakat Indonesia.
Gomar pun mengingatkan bahwa kematian Yesus telah melumpuhkan segala sengat maut, yakni kematian dan penderitaan manusia. Menurutnya, kata akhir dalam peringatan ini bukan soal kematian Yesus di kayu salib, melainkan kubur kosong atau kebangkitan.
"Maka seberat apa pun penderitaan manusia, kebangkitan Yesus telah membangkitkan harapan baru dalam diri manusia," tutur Gomar.
Insert Artikel - Waspada Virus Corona. (CNN Indonesia/Fajrian) |
Terpisah, Pastor Kepala Paroki Gereja Katedral Jakarta A. Hani Rudi Hartoko meminta umat Katolik memperingati Jumat Agung dalam suasana penuh keprihatinan.
Menurutnya, umat Katolik harus mengambil bagian dalam upaya memutus rantai penyebaran virus corona di Indonesia dengan mengikuti ibadah Jumat Agung dari rumah pada tahun ini.
"Kita merayakan dalam suasana prihatin. Kita dukung upaya-upaya membatasi penyebaran virus dengan tidak mengumpulkan umat, umat mengikuti ibadah dari rumah masing-masing dengan cara live streaming," ucap Hani.
Ia pun berharap peringatan Jumat Agung pada tahun ini dapat meneguhkan pengharapan dan solidaritas di tengah penyebaran virus corona.
(mts/pmg)
[Gambas:Video CNN]