Lapas Tuminting Kondusif, 41 Napi Narkoba Diamankan di Polda

CNN Indonesia
Minggu, 12 Apr 2020 22:08 WIB
Sebanyak 41 napi, yang semuanya napi narkoba, yang merusuh di Lapas Manado dipindah ke Polda Sulut untuk kemudian dikirim ke Nusakambangan.
Ditjen PAS menyebut Lapas Tuminting sudah kondusif. (CNN Indonesia/Ronny)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 41 narapidana (napi) yang diduga mengamuk dan membakar fasilitas di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tuminting, Manado, dipindahkan ke sel Polda Sulawesi Utara. Insiden itu sendiri menghanguskan tiga blok.

Sebelumnya, kericuhan dan pembakaran terjadi di Lapas Tuminting pada Sabtu (11/4) malam. Petugas sempat meyebut penyebab kerusuhan adalah permintaan asimilasi dari sejumlah narapidana karena takut terkena Virus Corona.

Direktur Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Tejo Harwanto, menyatakan para narapidana inisiator kerusuhan telah diamankan ke Polda Sulawesi Utara. Mereka, katanya, akan dipindahkan ke Nusakambangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Telah diamankan sebanyak 41 narapidana, termasuk 18 orang para provokator terjadinya kerusuhan, kesemuanya narapidana kasus narkoba," ucap dia, dalam keterangan resmi Ditjen PAS, Minggu (12/4).

"Mereka akan diperiksa dan diselidiki lebih lanjut," imbuhnya.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Nugroho menyebut 41 perusuh itu termasuk 137 napi yang dipindahkan dari Lapas Tuminting.

Rinciannya, 41 orang dipindahkan ke Polda Sulut, 32 orang dipindahkan ke Lapas Bitung, 34 orang ke Lapas Tondano, dan 30 orang ke Lapas Amurang. Yang masih meghuni Lapas Manado sebanyak 295 orang. Jumlah total napi sendiri mencapai 433 orang.

"295 narapidana tersebut adalah narapidana yang tidak terlibat kerusuhan. Mereka dikembalikan ke Blok A, B dan C," ungkap Nugroho.

Napi sempat membakar tiga blok di Lapas Manado.Napi sempat membakar tiga blok di Lapas Manado. (Foto: ANTARA FOTO/Adwit B Pramono)
Dia menyebut Blok A, B, dan C tak terdampak signifikan oleh kerusuhan tersebut. Bangunan lainnya yang masih aman adalah gedung perkantoran, dapur, ruang registrasi, perlengkapan senjata api lapas.

"Fasilitas lapas yang rusak dan terbakar, antara lain adalah Blok hunian narapidana, yaitu Blok D, Blok E, dan Blok F yang diperuntukkan untuk mapenaling (masa pengenalan lingkungan), narapidana tipikor (tindak pidana korupsi), dan narapidana narkoba, poliklinik, kantin, dan bengkel kerja," urainya.

Soal dugaan akar masalah kerusuhan, baik itu permintaan hak asimilasi da integrasi serta terkait penyebaran Covid-19, Nugroho masih mendalaminya bersama kepolisian. Tim Tanggap Darurat Ditjen PAS yang diketuai oleh Direktur Keamanan dan ketertiban pun sudah dibentuk.

"Apabila ada unsur pidana yang ditemukan, tentunya akan ditindak secara hukum dangan tegas," cetusnya.

Soal situasi terkini di lapas, Nugroho menyebut itu sudah kondusif. Pihaknya bersama warga binaan lain mulai memperbaiki bangunan fisik yang terdampak kerusuhan.

"Saat ini Lapas Manado sedang dalam tahap pemulihan, baik rehabilitasi fisik bangunan maupun warga binaannya sendiri," kata dia.

"Alhamdulillah kondisi sudah aman dan kondusif," tutupnya.

Sebelum kerusuhan, Menkumham Yasonna Laoly melepaskan sekitar 30 ribu narapidana dan anak lewat asimilasi dan integrasi untuk mencegah penyebaran Covid-19 di dalam lapas yang penuh sesak.

Syaratnya, sudah menjalani 2/3 masa hukuman, 1/2 masa pidana khusus untuk anak, bukan napi tindak pidana luar biasa, serta tidak sedang menjalani hukuman subsider.

[Gambas:Video CNN]

(ryn/fra/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER