Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas)
Mabes Polri, Brigjen Pol
Argo Yuwono mengungkapkan, dua teroris yang melakukan penyerangan Polisi di Poso, tewas tertembak.
Sebelum ditembak, dua pelaku yang menggunakan senjata api di depan Bank Mandiri, Kabupaten Poso, Sulawesi Tenggara, sempat melempar bom molotov saat hendak ditangkap, Rabu (15/4) lalu.
Aksi itu, kata Argo, dilakukan para pelaku ketika dalam kejaran polisi usai melarikan diri menggunakan sepeda motor setelah mengeroyok seorang polisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaku melempar bom molotov ke anggota. Terjadi baku tembak, kedua pelaku tertembak. Dibawa ke rumah sakit dan akhirnya meninggal dunia," kata Argo, Kamis (16/4).
Polisi yang tertembak, Briptu Ilham, hingga saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Poso, namun Argo menjelaskan bahwa kondisi dari korban itu semakin membaik.
"Kondisinya semakin membaik. Korban tertembak di bagian punggung kanan atas," jelas dia.
Dari kedua pelaku, polisi pun menyita sejumlah barang bukti berupa sepucuk senjata api, kemudian telepon selular dan satu unit sepeda motor.
Diketahui, kedua pelaku penyerangan terhadap polisi itu merupakan buron di wilayah Poso. Pelaku bernama Muis Fahron alias Abdullah dan Ali alias Darwin Gobel diduga terlibat dalam jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
Baku tembak sempat antara kedua pelaku dengan aparat kepolisian. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (15/4) kemarin sekitar pukul 09.15 WITA.
Berdasarkan video CCTV yang dilihat
CNNIndonesia.com, insiden itu dimulai saat dua orang yang menggunakan sepeda motor menodongkan pistol kepada seorang polisi.
Para pelaku terlihat mengenakan helm, jaket, serta celana panjang. Anggota polisi itu mencoba melakukan perlawanan dan berhasil mengambil senjata api dari pelaku. Namun, kedua orang tersebut melarikan diri.
Polisi menjelaskan, pelaku berhasil ditemukan beberapa jam setelah kejadian. Namun, keduanya tewas tertembak karena dianggap melakukan perlawanan saat hendak ditangkap.
(mjo/jun)
[Gambas:Video CNN]