Laboratorium PCR Covid-19 Pertama di Sumut Beroperasi

CNN Indonesia
Sabtu, 18 Apr 2020 03:37 WIB
Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) pertama untuk Covid-19 di Rumah Sakit (RS) Universitas Sumatera Utara (USU), Jalan Dr Mansyur Medan resmi beroperasi, Jumat (17/4). Bantuan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini diharapkan dapat mempercepat pengujian Covid-19.
Laboratorium PCR di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (USU), Medan. (CNN Indonesia/ Farida)
Medan, CNN Indonesia -- Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) pertama untuk Covid-19 di Rumah Sakit (RS) Universitas Sumatera Utara (USU), Jalan Dr Mansyur Medan resmi beroperasi, Jumat (17/4). Bantuan Kementerian Kesehatan ini diharapkan dapat mempercepat pengujian Covid-19.

"Selama ini kita melakukan pengujian menggunakan rapid test, dilakukan sebanyak dua kali untuk menentukan apakah pasien Covid-19 atau tidak. Tapi sekarang sudah bisa dilakukan Swab PCR. Ini yang pertama di Sumut. Hari ini resmi kita buka," kata Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, Kamis (17/4).

Edy menambahkan dengan laboratorium PCR pertama ini Sumutakan lebih cepat mengetahui seseorang terpapar Covid-19 sebelum masa inkubasinya selesai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk pencegahan penyebaran Covid-19 di Sumut, Gubernur Edy menyatakan kondisi Sumut belum membutuhkan pelaksanaan PSBB.

"Saat ini Sumut mengambil langkah lain, yaitu untuk secara fisik menyiapkan rumah sakit dengan berbagai peralatannya," kata dia.

"Yang kedua kita akan melakukan antisipasi nonfisik, menyiapkan antisipasi dampak sosial dengan refokusi dan realokasi dana sebanyak Rp500 miliar untuk tahap awal," imbuh Edy.

Sementara itu, Rektor USU Runtung Sitepu mengatakan di hari pertama beroperasi, laboratorium PCR di RS USU telah menerima 40 sampel dari berbagai rumah sakit di Sumut. Pemeriksaan sampel tidak dikenakan biaya alias gratis.

"Jadi pihak rumah sakit yang merujuk ke sini jangan coba-coba berani memungut biaya dari pasien yang ada di daerah," ucap Runtung.

Lama pengujian, kata Runtung, hanya butuh waktu 24 jam untuk dapat mengetahui hasilnya, apakah pasien tersebut positif terpapar Covid-19.

"Riilnya kita hanya membutuhkan waktu 4 jam saja. Namun karena juga diperlukan waktu untuk mengirim sampelnya ke sini, maka kita genapkan membutuhkan waktu 24 jam untuk mendapatkan hasil agar dilaporkan ke Litbangkes yang ada di Jakarta," ujarnya.

Runtung juga menjelaskan saat ini RS USU baru memiliki 850 reagensia, yaitu larutan zat yang digunakan untuk mendeteksi Covid-19.

"Saat ini alat yang bernama reagensia itu terbatas. Hari ini saja sudah masuk 40 sampel yang harus diperiksa. Untuk itu kami harapkan bantuan kepada Pemprov Sumut untuk penambahan reagensia sebelum habis stok yang kita miliki," terangnya. (fnr/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER