Ruangguru, Kartu Prakerja dan Akhir Cerita Belva di Istana

CNN Indonesia
Rabu, 22 Apr 2020 13:04 WIB
Dua pendiri Ruangguru, Belva Devara (CEO) dan Iman Usman (CPO). (Dok. Ruangguru)
CEO Ruangguru Adamas Belva Syah Devara (kiri) resmi mengundurkan diri sebagai staf khusus Presiden Joko Widodo pada Selasa (21/4). (Foto: Dok. Ruangguru)
Jakarta, CNN Indonesia -- CEO Ruangguru Adamas Belva Syah Devara resmi mengundurkan diri sebagai staf khusus Presiden Joko Widodo pada Selasa (21/4). Pengunduran diri staf khusus milenial itu disampaikan Belva melalui surat terbuka dan akun instagram pribadinya.

Berbagai kritik pun ditujukan pada Belva. Tak sedikit pula yang memuji langkah Belva atas keberaniannya mengundurkan diri.

Pengunduran diri ini berawal dari polemik Kartu Prakerja yang digagas pemerintah. Kartu Prakerja merupakan program Presiden Joko Widodo sejak masa kampanye yang bertujuan memberikan pelatihan dengan biaya yang ditanggung negara.

Namun sejak pandemi virus corona (covid-19), pelatihan yang semula dilakukan langsung atau offline dijalankan dengan sistem online. Ruangguru diketahui menjadi salah satu dari delapan perusahaan rintisan (start-up) yang menjadi mitra prakerja tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Ruangguru, tujuh perusahaan lain yang bermitra yakni Maubelajarapa, Bukalapak, Pintaria, Sekolahmu, Pijarmahir, dan Sisnaker.

Tudingan kepada Belva pun mulai muncul selaku CEO Ruangguru yang merangkap stafsus Jokowi. Di antaranya berasal dari Pendiri Perhimpunan Pendidikan Demokrasi Rachland Nasidik.

Rachland menilai pemerintah tak transparan menentukan delapan start-up yang menjadi mitra prakerja. Terlebih salah satunya terdapat Skill Academy by Ruangguru milik Belva yang menjadi penyedia pelatihan online. Skill Academy merupakan salah satu produk milik Ruangguru yang berisi materi-materi peningkatan kemampuan profesional.

Politikus Demokrat ini menduga ada konflik kepentingan dalam penunjukan Ruangguru, mengingat posisi Belva yang juga menjabat sebagai stafsus.

Namun tak lama setelah tudingan tersebut, Belva mengklarifikasi melalui akun Twitter pribadinya. Ia juga membalas langsung cuitan di akun Twitter Rachlan yang menudingnya memiliki konflik kepentingan.

Dalam kicauannya, Belva menyatakan bahwa sejak awal tak pernah mengikuti proses pengambilan keputusan apapun dalam program prakerja. Menurutnya, proses penunjukan mitra itu dilakukan oleh Kemenko Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja.

Belva mengaku telah menanyakan pada pihak istana apakah harus mundur dari jabatan CEO Ruangguru sejak awal dirinya ditunjuk sebagai stafsus. Dari jawaban pihak istana saat itu, Belva tak perlu mundur.

"Saya sedang konfirmasi ulang ke Istana apakah memang ada konflik kepentingan yg ditanyakan teman2 semua di sini, walaupun saya tidak ikut proses seleksi mitra. Jika ada, tentu saya siap mundur dari stafsus saat ini juga. Saya tidak mau menyalahi aturan apapun," ucap Belva melalui akun Twitternya pada 15 April lalu.

Belva akhirnya benar mengundurkan diri sebagai stafsus Jokowi pada 17 April lalu usai menjabat sejak November 2019. Melalui surat terbuka, ia menyatakan telah mengajukan surat pengunduran diri kepada Jokowi pada 15 April 2020. Dua hari kemudian, ia menghadap langsung kepada Jokowi untuk menyampaikan pengunduran dirinya.

Dalam suratnya, Belva juga menegaskan bahwa proses verifikasi mitra prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku. Ia juga membantah keterlibatan Ruangguru yang memunculkan konflik kepentingan.

Namun Belva menyatakan tetap mengundurkan diri untuk mencegah polemik mengenai berbagai asumsi publik tentang jabatannya sebagai stafsus Jokowi menjadi semakin berlarut-larut.

"Saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin membuat polemik mengenai asumsi atau persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan, yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi COVID-19," ucapnya.

Pihak istana sendiri mengkonfirmasi pengunduran diri dari Belva.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan bahwa sejak awal Jokowi ingin anak-anak muda seperti Belva bergabung di pemerintah agar dapat memberikan gagasan inovatif dan kreatif. Namun atas keputusan Belva, Jokowi disebut telah menerima pengunduran diri tersebut.

"Presiden Joko Widodo sudah menerima surat pengunduran diri dari stafsus presiden Adamas Belva Syah Devara. Presiden menerima pengunduran diri Belva dan memahami alasan pengunduran dirinya itu," katanya.


(psp/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER