Pemkot Serang Klaim Fokus Urus Anak Mendiang Yuli

CNN Indonesia
Kamis, 23 Apr 2020 05:38 WIB
Pemerintah Kota (Pemkot) Serang belum memikirkan kelanjutan masih keluarga almarhum Ibu Yulie Nuramelia, yang sudah meninggal dunia. Walikota, Syafrudin menjelaskan masih menunggu pantauan dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang.
Pemkot Serang belum pikirkan kelanjutan nasib keluarga Yulie Nuramelia. (CNNIndonesia/Yandhi)
Serang, CNN Indonesia -- Pemerintah Kota Serang memilih memprioritaskan nasib anak-anak mendiang Yulie Nuramelia dibandingkan dengan kelanjutan kehidupan keluarga almarhumah.

Wali Kota Serang, Syafrudin, mengatakan masih menunggu pantauan dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang terkait nasib keluarga almarhumah Yulie ke depan.

"Nasib keberlangsungan keluarga tentunya nanti akan kami pantau, sebab Pak (Mohamad) Holik (suami Yulie) ini kan (memiliki) usaha, enggak diam dia. Nanti melalui dinas terkait, Dinsos dan Disnaker akan memantau perkembangan Pak Holik ini," kata Syafrudin saat ditemui di kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Serang, Banten, Rabu (22/04).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait pemberian pelatihan keterampilan kerja ataupun bantuan untuk memulai usaha Holik, Pemkot Serang juga belum memikirkannya. Syafrudin beralasan masih lebih dahulu mengurus anak-anak Yulie dan Holik.

Anak pertama mendiang diserahkan ke DP3AKB untuk mendapatkan pendampingan psikologis, hak bermain, tumbuh kembang dan kebutuhan anak lainnya.

Pemkot Serang Utamakan Nasib Anak-anak Almh. Yulie
"(Pelatihan dan penempatan kerja) nanti lihat perkembangan dahulu, pemantauan kami. Saat ini anak dahulu yang kami selamatkan," ucap Syafrudin.

Sementara itu, meski sudah tiga hari meninggal sejak Senin 20 April 2020 sekitar pukul 15.00 WIB, hingga Rabu kemarin Syafrudin mengaku belum mendapatkan laporan resmi penyebab meninggalnya Yulie Nuramelia.

Syafrudin juga meminta kepada RT dan lurah agar tidak membuat gaduh soal kasus ini. Ia meminta kepada semua pihak untuk menciptakan suasana yang tenang dan menyejukkan di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

"(Rekam medis) belum keluar, (berapa lama) enggak tahu saya juga, nanti saya tanyakan ke dokter. Tetangga harusnya jangan menekan ya, ini kan persoalannya semua orang tahu, lebih baik tetangga memberikan dukungan, situasi ini kan agak memanas. Nanti melalui Pak RT, Pak Lurah, agar situasinya agak tenang," Syafrudin menjelaskan.

Sebelumnya Yulie ramai diberitakan menahan lapar selama dua hari dengan meminum air isi ulang. Kemudian banyak bantuan mengalir. Entah mengapa Ibu Yulie akhirnya pingsan lalu meninggal dunia pada Senin. (ynd/sry)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER