Bandung, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Barat
Ridwan Kamil (RK) menyatakan hasil pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (
PSBB) di wilayah metropolitan Bandung menunjukkan penurunan intensitas lalu lintas secara drastis.
"Laporan berita baiknya, jumlah
traffic lalu lintas menurun drastis. Tapi kami monitor di Jabodetabek selang berapa hari itu kembali (ramai) lagi, makanya kita harus konsisten," kata Emil, Rabu (22/4).
Pria yang karib disapa Emil itu meninjau sejumlah titik pemeriksaan di lima daerah Bandung Raya pada hari pertama PSBB
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar melakukan peninjauan ke lima titik tersebut yakni Gerbang Tol Pasteur di Kota Bandung, Jalan Amir Mahmud (Kota Cimahi), Gerbang Tol Padalarang (Kabupaten Bandung Barat), Underpass Tol Kopo (Kabupaten Bandung), dan perbatasan Bandung-Jatinangor (Kabupaten Sumedang).
Emil mengusulkan kepala daerah dan kapolres memberlakukan pembagian jam kerja selama PSBB. Hal itu dilakukan guna menghindari kelonggaran disiplin.
"Saya titip juga Pak bupati, Pak kapolres, penjagaan titik pemeriksaan jangan hanya siang. Justru banyak laporan kalau di Jabodetabek itu malam jadi ramai lagi, jadi mungkin dibikin
shift saja," katanya.
Selain itu, Emil juga meminta aparat setempat terus mengecek dua hal, yakni protokol kesehatan dan niat berkegiatan. Protokol kesehatan, lanjut Emil, mengharuskan masyarakat yang keluar rumah untuk memakai masker dan menjaga jarak aman dalam kendaraan.
Sedangkan niat berkegiatan, sudah diatur delapan sektor yang dikecualikan pada PSBB yakni kesehatan, pangan, logistik, penyedia kebutuhan retail, komunikasi, energi, keuangan dan perbankan, serta industri strategis.
Emil menjelaskan tujuan PSBB Bandung raya ini adalah menurunkan tren penyebaran virus corona Covid-19. PSBB diterapkan d9i Kota Bandung. Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat Daud Achmad menambahkan penurunan volume kendaraan dan warga yang beraktivitas di hari pertama PSBB Bandung raya, mencapai sekitar 70 persen.
"Secara umum intensitas lalu lintas atau pergerakan orang menurun kurang lebih 70%," kata Daud di Gedung Pakuan.
Ia juga menyebutkan masih ada sejumlah pelanggaran yang dilakukan selama hari pertama PSBB.
Pelanggaran didominasi oleh pengendara baik roda dua maupun roda empat yang membawa orang tidak dalam aturan yaitu setengah dari kapasitas, penggunaan masker, dan masih ada aktivitas orang yang tidak termasuk dalam pengecualian sesuai dengan Peraturan Gubernur dan Peraturan Wali Kota/Bupati.
"Pengecekan dalam PSBB ini ada tiga hal besar. Pertama, protokol kesehatan seperti pemakaian masker. Lalu protokol transportasi di mana penumpang 50 persen dari kapasitas dan ketiga orang yang boleh bekerja pada beberapa bidang," ujarnya.
(hyg/wis)
[Gambas:Video CNN]