Pemerintah Akui Lambat Deteksi Dini, Kematian Covid-19 Tinggi

CNN Indonesia
Kamis, 23 Apr 2020 16:32 WIB
Salah satu pusat grosir terbesar di Kota Surabaya, Pasar Kapasan terpaksa harus ditutup hingga dua pekan ke depan. Hal itu lantaran salah satu orang yang beraktifitas di pasar tersebut terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19).
Pusat grosir terbesar di Surabaya ditutup lantaran salah satu orang terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19). (Dok. PD Pasar Surya)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan, tingginya tingkat kematian pasien Covid-19 di Indonesia lantaran keterbatasan untuk mendeteksi dini penyakit tersebut.

Hal ini disampaikan Wiku dalam jumpa pers yang disiarkan melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (23/4).


"Tingkat kematian yang tinggi untuk Covid-19 di Indonesia saat ini karena keterbatasan dan keterlambatan untuk deteksi dini," ujar Wiku.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wiku mengatakan pemerintah selama ini telah berupaya keras meningkatkan kapasitas laboratorium pengujian tes reagen PCR maupun rapid test untuk mendeteksi pasien yang terjangkit Covid-19.

Di sisi lain, tingginya jumlah pasien meninggal karena Covid-19, menurut Wiku sebagai upaya pemerintah untuk menunjukkan transparansi data kepada publik.

"Sebagai gugus tugas, kami perlu menjawab dan memastikan masyarakat yang terus bertanya tentang transparansi data," katanya.


Pemerintah Akui Lambat Deteksi Dini, Kematian Covid-19 TinggiInsert Artikel - Waspada Virus Corona. (CNN Indonesia/Fajrian)
Saat ini pemerintah tak hanya menyampaikan data pasien positif, sembuh, dan meninggal namun juga jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

"Peningkatan kualitas data juga perlu dilakukan sehingga data tingkat kematian menjadi lebih dipercaya," ucap Wiku.

Berdasarkan data 22 April 2020, jumlah kasus positif covid-19 di Indonesia mencapai 7.418 orang. Dari jumlah tersebut, 635 orang meninggal dunia dan 913 dinyatakan sembuh.

Berdasarkan data 23 April 2020, jumlah kasus positif covid-19 di Indonesia mencapai 7.775 orang. Sementara, jumlah pasien meninggal dunia 647 jiwa, dan yang dinyatakan sembuh 960 orang.

"Konfirmasi positif mencapai 7.775 kasus," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto melalui keterangan resmi di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (23/4).


Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengakui sistem kesehatan nasional tidak akan mampu menangani wabah Covid-19 jika masyarakat panik. Atas dasar pertimbangan itu, pemerintah sempat merahasiakan sebagian informasi seputar penanganan Covid-19 saat awal virus corona mewabah.

"Kita sampaikan awal-awal saat ditemukan pasien 01, 02. Saya menyampaikan agar hati-hati menyampaikan informasi ke lapangan agar tidak membuat masyarakat panik. Karena kalau panik, sistem kesehatan nasional kita enggak akan mampu menangani ini," ujar Jokowi dalam siaran Mata Najwa, Rabu (22/4) malam. (psp/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER