Warga dan Keluarga RT Cekcok soal Bansos Corona di Koja

CNN Indonesia
Jumat, 24 Apr 2020 21:57 WIB
Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) mengemas paket sembako ke dalam kantong di Stadion Patriot Candrabaga, Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 19 April 2020. Pemkot Bekasi mendistribusikan bantuan 3.700 paket sembako dari Kemensos untuk 56 kelurahan. CNNIndonesia/Safir Makki
Ilustrasi bantuan sosial selama pandemi virus corona. (CNNIndonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lurah Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara, Teguh Subroto membenarkan peristiwa cekcok antara warga dan keluarga RT 006/RW 008 Rawa Badak Utara, yang dipicu oleh bantuan sosial penanganan virus corona (Covid-19).

Peristiwa cekcok tersebut terekam di video dan viral di media sosial Facebook. Berdasarkan unggahan akun Rafaell Rafa, seorang perempuan terekam swafoto dengan luka di wajah.

Rafael menyatakan anggota keluarganya itu dipukuli dan dikeroyok oleh keluarga RT di daerah tersebut. Akar masalah pengeroyokan adalah bantuan sosial dalam penanganan Covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ditanya baik-baik soal sembako kok jadi RT-nya ngotot dan bicara kasar kepada warganya. Dan ngusir warganya juga," demikian tertulis dalam akun Rafaell Rafa di Facebook, Kamis (23/4).

Sementara menurut Luruh Teguh, kejadian bermula saat dua warga bernama Nurhayati dan Nur Ayni menanyakan perihal bantuan sosial ke RW setempat.

Dari pihak RW, didapatkan informasi bahwa bantuan sosial sudah diurus oleh masing-masing RT. Atas penjelasan ini, kedua orang itu menuju rumah Ibu RT 006 bernama Imas.

Teguh mengatakan Nurhayati memang terdaftar sebagai penerima bantuan. Hanya saja, kata dia, yang bersangkutan sudah bertahun-tahun pindah ke Bekasi. Karena itu pihak RT memutuskan mengembalikan sembako ke PD Pasar Jaya.

"Hal bansos sudah aturannya, penerima adalah keluarga yang terdaftar dari daftar penerima pemegang kartu kesejahteraan sosial DKI Jakarta dan berdomisili di RT/ RW yang bersangkutan. Jika sudah pindah agar bansos dikembalikan ke pasar jaya, itu sudah berjalan," kata Teguh kepada CNNIndonesia.com, Jum'at (24/4).

Disebutkan Teguh bahwa Nurhayati dan Nur Ayni lantas terlibat adu mulut dengan Imas karena tak mendapat bansos. Kemudian, Imas meminta kedua orang itu meninggalkan rumahnya.

"Hal Nurhayati dan Nur Ayni kemudian memancing emosi di jalan dengan cacian dan makian ke bu RT dan akhirnya kontak fisik dengan Prita anaknya Bu RT. Itu disebabkan perilaku Nurhayati dan Nur Ayni yang tidak pantas," ungkap Teguh.

Berdasarkan informasi yang terdapat di postingan Rafaell, kejadian ini berbuntut laporan atas dugaan kekerasan.

CNNIndonesia.com sudah berupaya menghubungi Rafaell melalui pesan singkat. Namun, hingga berita ini ditulis, tidak diperoleh balasan dari Rafaell. (ryn/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER