Positif Corona dari Klaster Haji Surabaya Tembus 81 Orang

CNN Indonesia
Sabtu, 25 Apr 2020 01:24 WIB
Lima orang WNA asal Bangladesh terpaksa harus dievakuasi ke asrama atlet Stadion Semeru, Lumajang Jawa Timur. Hal itu dilakukan lantaran mereka dinilai tak patuh dengan anjuran pemerintah setempat, terkait penanganan virus corona (covid-19).
Ilustrasi. (Foto: Dok Pemkab Lumajang)
Surabaya, CNN Indonesia -- Klaster Asrama Haji Surabaya saat ini telah menyumbang 81 orang terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19), setara dengan attack rate atau tingkat serangan sebesar 19,6 persen dari total seluruh peserta yang mengikuti pelatihan tersebut.

Klaster ini merujuk pada acara Pelatihan Petugas Ibadah Haji di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, pada Maret lalu, yang diikuti 415 orang.

Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Kohar Hari Santoso, membeberkan dari 415 orang pelatihan petugas ibadah haji di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, 413 di antaranya adalah peserta, dan 2 orang lainnya merupakan pemateri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para peserta berasal dari seluruh daerah di Jatim, Bali hingga NTT. "Sebagaimana pernah kami sampaikan bahwa pelatihan haji ini ada 10 kelas, jumlah pesertanya 413, dan sudah kita ikuti (telusuri) di kelas apa yang terindikasi Covid-19," kata Kohar, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (24/4)

Di pelatihan tersebut 413 peserta terbagi menjadi 10 kelas. Ia menjabarkan di kelas 1 terdapat 40 peserta, 7 di positif. Lalu di kelas 2, ada 44 peserta, 15 di antaranya positif. Kemudian kelas 3, ada 40 peserta, 13 di antaranya terkonfirmasi positif.

Kemudian di kelas 4 ada 40 peserta, 7 orang di antaranya positif. Di kelas 5 ada 45 peserta, 14 orang di antaranya terkonfirmasi positif. Lalu di kelas 6 terdapat 40 orang, 9 orang di antaranya positif. Dan kelas 7 terdapat 44 orang, 7 di antaranya positif.

Lebih lanjut, di kelas 8 terdapat 40 peserta, 4 orang di antaranya terkonfirmasi positif. Kelas 9 terdapat 40 peserta, 1 orang di antaranya positif. Dan yang terakhir di Kelas 10 terdapat 40 peserta, 4 orang di antaranya positif.

"Kayaknya yang paling banyak berdekatan dengan sumber penularan itu teman-teman di kelas 2 dan 3, sehingga tingkat penularannya cukup intens," kata dia.

"Tapi secara keseluruhan itu, 19,6 attack ratenya, boleh dikatakan 1/5 peserta yang ketularan covid-19 nya," kata Kohar.

Ia tidak merinci berapa jumlah pasien sembuh, atau meninggal dunia dari klaster tersebut. Yang diberitahu hanya kondisi empat pasien positif dari Sumenep. Kohar bilang empat orang tersebut dalam kondisi sehat. Ia menegaskan kondisi sehat dalam hal ini artinya telah sembuh.

"Hasil laboratorium yang baru diumumkan, tapi sekarang orangnya sehat. Ya [sudah sembuh]," kata Kohar.

Namun, penelusuran CNNIndonesia.com di laman resmi Pemprov Jatim, https://infocovid19.jatimprov.go.id/, di peta sebaran Kabupaten Sumenep hanya tertulis empat orang terkonfirmasi positif, dan belum ada satupun pasien sembuh.

Kasus positif virus corona (Covid-19) di Jawa Timur, Jumat (24/4) tercatat mencapai 690 orang. 133 orang di antaranya sembuh, dan 75 orang meninggal dunia.

Untuk jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim, total 2.525 pasien, yang masih diawasi 1.313 orang, selesai pengawasan ada 1.004 orang, dan 206 meninggal dunia.

Kemudian untuk kategori orang dalam pengawasan (ODP) tercatat sebanyak 17.912 orang, yang masih dipantau 6.102 orang, selesai pengawasan 11.762, meninggal 48 orang.  (frd/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER