Jumlah Kematian Akibat Corona Melambat Sepekan Terakhir

CNN Indonesia
Selasa, 28 Apr 2020 18:56 WIB
Perawat dengan mengenakan pakaian APD (Alat Pelindung Diri) berupa baju Hazmat (Hazardous Material) melayani pasien kedua suspect (terduga penderita) COVID-19 (Corona Virus Desease) di kamar isolasi khusus RSUD dr Iskak, Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (4/3/2020). Pasien perempuan berlatar belakang buruh migran dengan inisial DS (41) dinyatakan suspect COVID-19 sehingga harus menjalani perawatan khusus di kamar isolasi Ruang Pulmonary RSUD dr. Iskak karena menderita flu dan radang tenggorokan disertai demam tinggi dengan riwayat baru melakukan perjalanan ke negara yang terpapar wabah virus Corona, yakni ke China pada 15-25 Februari 2020,  Hongkong pada 25-26 Februari 2020, dan tiba Indonesia pada 27 Februari 2020. ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko/ama.
Ilustrasi pasien corona. (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko).
Jakarta, CNN Indonesia -- Tren kasus kematian akibat virus corona (Covid-19) di Indonesia dalam beberapa hari terakhir menunjukkan pelambatan. Dalam sepekan terakhir, rata-rata penambahan kasus meninggal akibat virus corona berada di angka 22,8 kasus per hari.

Angka itu lebih rendah jika dibanding pekan sebelumnya. Selama periode 13-20 April 2020 tercatat jumlah rata-rata penambahan kasus kematian akibat virus corona mencapai 27,1 kasus per hari.

Angka tersebut didapat dari hasil hitung-hitungan CNNIndonesia.com atas penambahan kasus meninggal dari tanggal 13-20 April dan 21-28 April 2020 berdasarkan laman resmi tanggap corona.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika dirinci lebih lanjut, dalam sepekan terakhir, penambahan jumlah kasus meninggal yakni, pada 21 April angka kematian akibat virus corona di Indonesia mencapai 616 orang, atau bertambah 26 kasus dari hari sebelumnya yang mencatat 590 orang.


Kemudian, pada 22 April total kasus meninggal akibat corona mencapai 635 orang, atau hanya bertambah 19 orang.

Hari berikutnya, 23 April, tren pelambatan juga masih terjadi. Tercatat, pada hari itu ada 647 kasus meninggal dunia atau hanya bertambah 12 kasus dari hari sebelumnya.

Kendati demikian, pada 24 April sempat ada kenaikan jumlah kasus kematian. Pada hari itu, kasus kematian akibat virus corona di Indonesia mencapai 689 atau bertambah 42 kasus dalam sehari.

Angka tersebut kembali menurun sehari setelahnya, 25 April yang mencatatkan 720 kasus atau bertambah 31 kasus kematian dalam sehari. Kemudian pada tanggal 26 April tercatat ada penambahan 23 kasus kematian, sehingga total orang yang meninggal akibat corona hari itu 743 orang.


Pada 27 April kasus kematian juga kembali mengalami penurunan. Pada tanggal itu, jumlah kematian akibat corona mencapai 765 kasus atau bertambah 22 kasus dari hari sebelumnya.

Terakhir, pada Selasa (28/4), jumlah kasus kematian akibat virus corona di Indonesia mencapai 773 orang atau hanya bertambah 8 kasus dibanding hari Senin (27/4).

Kendati demikian, menurut Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, hal yang masih harus diwaspadai adalah kasus meninggal tersebut paling banyak pada kelompok usia sekitar 41-60 tahun dan beberapa lainnya di atas usia tersebut.


Selain itu ada faktor penyakit penyerta atau komorbiditas hipertensi, diabetes, jantung dan penyakit paru-paru, yang memperburuk kondisi pasien hingga meninggal dunia.

"Kalau dilihat distribusi umur, pada rentang usia 0-4 tahun 2 orang (meninggal), 5-14 tahun 13 orang, 15-29 tahun ada 19 orang. Terbanyak 30-59 tahun 351 orang, 60-79 tahun sebanyak 302 orang, di atas 80 tahun sebanyak 27 orang," ujar Yuri, Selasa (28/4).

Namun begitu, jika ditelisik lebih lanjut, saat ini angka kematian rata-rata Indonesia masih berada di kisaran 8,13 persen atau yang tertinggi di Asia Tenggara. (dmi/osc)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER