Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Tengah
Ganjar Pranowo meminta semua daerah meniru pengaturan jarak antarpedagang yang ada di Pasar Salatiga guna mencegah meluasnya penyebaran
Covid-19 namun tetap bisa mencari nafkah.
Hal ini dikatakannya terkait foto viral pasar di Salatiga yang menerapkan prinsip jarak sosial atau
social distancing. Tampak jarak sekitar 1 meter antar-lapak pedagang yang diberi tanda kotak oleh cat putih di badan jalan.
"Sebenarnya sudah lama saya usul penataan pasar itu kepada bupati dan wali kota. Idenya saya lihat di Myanmar, lalu saya share ke mereka para bupati wali kota, bisa tidak dilakukan. Ternyata Salatiga yang melakukan, hari ini saya tag di Instagram saya karena memang sangat menginspirasi," katanya di Semarang, Selasa (28/4) dikutip dari
Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ganjar, paradigma saat ini harus benar-benar diubah. Bahwa, mau tidak mau masyarakat harus bisa hidup dengan Covid-19. Termasuk, dalam hal sistem pasar atau sistem ekonomi.
"Sistem pasar kita harus diubah, kita harus bisa hidup dengan COVID-19. Pilihannya adalah kita mengambil jalur tegas PSBB yang melarang semua orang keluar dan ekonomi berhenti atau kita bisa melakukan seperti di Kota Semarang atau Banyumas yang melakukan pengetatan," ujarnya.
[Gambas:Video CNN]
Politikus PDI-Perjuangan itu menyebut Covid-19 membuat banyak perusahaan bangkrut dan karyawan dirumahkan.
"Bagaimana caranya? Ya
move on. Ayo kita tetap hidup dengan COVID, mari jaga kesehatan, jaga jarak, perusahaan karyawannya diatur, wajib pakai masker, disediakan tempat cuci tangan dan lainnya. Kalau semua mendukung, maka kita pasti bisa melawan ini tanpa harus mematikan semua denyut nadi ekonomi," katanya.
Kalau itu bisa dilakukan, lanjut Ganjar, maka model penanganan Covid-19 ala Taiwan bisa dilakukan. Yakni, negara itu tidak melakukan lockdown, namun ekonomi tetap berjalan dan penanganan Corona tetap berjalan dengan baik.
(antara/arh)