Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Covid-19 Provinsi
Bali Dewa Made Indra mengatakan 2.300 warga Kabupaten Bangli, khususnya dari Banjar Serokadan dan dua banjar (dusun) di sekitarnya harus mengikuti
rapid test setelah ditemukan delapan kasus transmisi lokal.
"Mulai besok, Kamis (30/4) akan dilakukan
rapid test seluruh krama (warga) Banjar Serokadan itu dan dua banjar lainnya, yang mencapai 2.300. Kami akan fasilitasi
rapid test, tentu dengan tetap menjaga
physical distancing," kata Dewa Indra saat menyampaikan keterangan pers, di Denpasar, Rabu (29/4).
Pada Selasa (28/4), Dewa Indra menyampaikan delapan warga Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kabupaten Bangli dinyatakan positif Covid-19 karena transmisi lokal akibat satu Pekerja Migran Indonesia (PMI) di banjar tersebut tidak disiplin melakukan karantina atau isolasi mandiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Delapan orang itu sebenarnya hasil
tracing contact juga. Saya komunikasi terus dengan Bupati Bangli, tadi pagi, tadi siang untuk memastikan bahwa harus terus-menerus dilakukan pencarian, penemuan, dengan siapa saja yang pernah kontak dengan mereka yang positif itu," ujar pria yang juga Sekda Provinsi Bali.
Untuk menerapkan
physical distancing saat
rapid test esok, pihaknya telah meminta Bupati Bangli mengatur proses
rapid test dari sisi waktu dan tempat supaya tidak sampai ada kerumunan.
"
Rapid test diprioritaskan untuk keluarga dekat, dimana ditemukan orang-orang positif itu, sedangkan yang lainnya bisa dilakukan pada hari berikutnya," ucapnya.
Dewa Indra menambahkan
rapid test juga akan dilaksanakan mulai Kamis (30/4) di daerah Padangkerta, Kabupaten Karangasem, yang juga ditemukan empat kasus transmisi lokal karena terinfeksi dari salah satu PMI di daerah tersebut.
"Saja juga sudah berkomunikasi dengan Wabup Karangasem dan Pejabat Sekda, tadi pagi sudah di-
tracing, sehingga kalau datanya lengkap, mulai besok dilakukan
rapid test," kata birokrat asal Pemaron, Kabupaten Buleleng itu.
Rapid test, lanjut Dewa Indra, digarapkan bisa menemukan warga yang reaktif dan positif Covid-19.
"Lalu kita pilah, kemudian ditangani dengan uji swab dan kalau perlu masuk rumah sakit, akan dirawat di RS atau tempat karantina, sehingga tidak menginfeksi warga lainnya," kata mantan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali itu.
(antara/wis)
[Gambas:Video CNN]