Belajar dari Corona, Jokowi Ingatkan TBC di RI ke-3 Terbesar

CNN Indonesia
Kamis, 30 Apr 2020 13:19 WIB
Presiden Joko Widodo menunda pembahasan RUU Omnibus Law Ciptaker, Jumat (24/4).
Presiden Joko Widodo. (Dok. Biro Sekretariat Presiden/Muchlis)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia memiliki beberapa persoalan berkaitan dengan kesehatan. Sebagai negara dengan populasi besar, Indonesia memiliki beberapa jenis penyakit menular yang cukup berbahaya, bukan hanya corona yang saat ini tengah jadi pandemi global.

Jokowi bahkan mengingatkan soal penyakit menular berbahaya yang bisa dihadapi Indonesia selain wabah corona yang telah terjadi saat ini. Penyakit itu, kata Jokowi, misalnya TBC (Tuberkulosis).

Menurutnya Indonesia menempati peringkat ketiga setelah India dan China terkait jumlah pasien TBC. 


ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"TBC Indonesia negara nomor tiga yang memiliki penyakit ini. Ketiga terbesar, India, China dan Indonesia," kata Jokowi saat membuka rapat Musrenbang di Istana Negara, Jakarta, Kamis (30/4). 


Dia pun menyinggung soal kesiapan penanganan kesehatan dalam menangani persoalan penyakit menular itu. Ketersediaan rumah sakit hingga fasilitas seperti tempat tidur menjadi hal yang harus diprioritaskan. 


"Rasio jumlah tempat tidur berdasar jumlah penduduk, Indonesia juga memiliki rasio masih kecil 1,2 per 1000," kata dia. 

Yang artinya kata Jokowi, ketersediaan tempat tidak hanya 1,2 bagi tiap 1000 penduduk.

Sementara di negara lain, misalnya di India ketersediaan tempat tidur adalah 2,7 per 1000 dan Tiongkok 4,3 per 1000. Begitu pun di Jepang yang paling tinggi, yakni ketersediaanya mencapai 13 per 1000. 

"Dibanding negara lain, Indonesia juga masih kalah," kata dia.

Jokowi bahkan menginggung soal bahan baku obat yang saat ini 95 persen impor. Dia juga mempertanyakan alat kesehatan apa yang bisa diproduksi di dalam negeri.  Belum lagi rasio tenaga kesehatan yang dimiliki.

"Bahan baku obat kita saat ini masih impor. 95 persen masih impor. Alat kesehatan ada tidak, apa yang bisa kita produksi sendiri dan apa saja yang dibeli dari negara lain. Lalu bagaimana dengan tenaga medis, rasio dokter, rasio dokter spesialis, perawat, apa cukup hadapi situasi seperti saat ini," kata Jokowi.

Belum lagi soal kemampuan laboratorium kesehatan dan peralatan penunjang yang dimiliki Indonesia.

"Semua kita hitung karena penting dilihat health security di masa datang. Pandemi covid ini menyadarkan kita semua pentingnya health security," kata Jokowi.

Indonesia saat ini tengah pandemi corona. Data terakhir pemerintah, tercatat ada 9.771 orang positif corona. Sebanyak 784 di antaranya meninggal dunia. (sur/psp/sur)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER