50 Ribu Alat Uji PCR untuk Tes Covid-19 Diproduksi Akhir Mei

Antara | CNN Indonesia
Selasa, 05 Mei 2020 18:44 WIB
Calon penumpang commuterline menjalani tes Polymerase Chain Reaction (PCR) di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 Mei 2020. Tes PCR untuk mencegah penyebaran mata rantai covid-19. CNNIndonesia/Safir Makki
Ilustrasi sampel alat uji PCR. (CNNIndonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro menargetkan 50 ribu perangkat uji (test kit) Rantai Reaksi Polymerase (PCR) diproduksi akhir Mei 2020 untuk mendeteksi Covid-19.

"Saat ini sudah disiapkan 10 boks untuk melakukan validasi dan registrasi, targetnya bulan ini bisa diselesaikan sehingga akhir Mei 2020 ini sudah bisa diproduksi 50.000 test kit," kata Menristek Bambang dalam konferensi video rapat gabungan bersama DPR, Jakarta, Selasa (5/5) dikutip dari Antara.

Dia menerangkan, di dalam 10 boks tersebut terdapat 250 perangkat uji PCR. Perangkat ini masih dalam tahap uji validasi di Kementerian Kesehatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alat uji PCR buatan lokal itu memiliki kelebihan dibandingkan perangkat impor. Pasalnya, alat uji PCR tersebut dikembangkan berdasarkan virus yang menyebar di Indonesia

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro menargetkan 50.000 perangkat uji (test kit) PCR diproduksi akhir Mei 2020Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro menargetkan produksi 50.000 perangkat uji PCR. (ANTARA/Martha Herlinawati S)
"Desain dari PCR test kit menggunakan analisis bioinformatika dengan virus yang spesifikasinya paling dekat dengan virus yang lokal transmisi atau virus yang ada di indonesia," tutur Menristek Bambang.

Dalam rapat itu, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza memberikan keterangan terkait kesiapan produksi alat PCR. Dia mengatakan saat ini ada dua bahan baku yang sedang ditunggu dari luar negeri.

"Menunggu dua lagi bahan baku yang kami impor untuk melengkapi keseluruhan produksi 50.000 [perangkat uji PCR] pada akhir Mei," ujarnya.

BPPT juga mengembangkan ventilator portabel berbasis ambu bag. Saat ini, alat tersebut dalam proses uji.

Hammam menuturkan ventilator itu akan diproduksi melalui PT LEN, PT Polijaya dan PT Dharma.

"Saat ini kami berharap pada minggu ini kami dapat menyerahkan kepada rumah sakit melalui Dirjen Farmalkes (Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan) untuk melaksanakan uji klinis," tutur Hammam.

Hammam menambahkan ventilator ambu bag itu dapat untuk dimanfaatkan untuk kondisi darurat, dan digunakan di instalasi gawat darurat dan ambulans. (bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER