Kendari, CNN Indonesia -- Dua pasien
Covid-19 dari klaster
Ijtima Ulama di Gowa, Sulawesi Selatan, asal Sulawesi Tenggara mulai menulari keluarganya masing-masing.
Gugus Tugas Covid-19 Sultra mencatat ada penambahan lima kasus baru di tiga kabupaten atau kota. Salah satunya di Kolaka Timur, salah satu pasien yang pernah menjadi peserta Ijtima Ulama menulari anaknya yang berusia 7 tahun. Sementara di Kolaka Utara, pasien 61 telah menulari keluarga dekatnya, perempuan 36 tahun.
"Ini masuk klaster Gowa Sulawesi Selatan," kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sultra La Ode Rabiul Awal kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (5/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, tiga orang di Kota Kendari yakni perempuan 53 tahun, perempuan 17 tahun, perempuan 4 tahun kontak erat dengan kasus 53 di Kota Kendari. Kasus 53 ini adalah seorang jaksa yang menulari istri, anak dan cucunya.
Ia menyebut, total kasus Covid-19 di Bumi Anoa per hari ini mencapai 69 kasus dengan rincian, 2 kasus meninggal dunia dan 15 orang dinyatakan sembuh.
"Ada empat kasus sembuh baru pada hari ini," katanya.
 Foto: CNN Indonesia/Fajrian Insert Artikel - Waspada Virus Corona |
Empat kasus sembuh baru itu terdiri dari tiga orang asal Kabupaten Muna yakni, laki-laki 43 tahun, perempuan 57 tahun dan perempuan 32 tahun.
Satunya berasal dari Kabupaten Konawe laki-laki 41 tahun yang merupakan klaster Sukabumi, Jawa Barat.
Rabiul menyebut 69 kasus di Sultra terdiri dari beberapa klaster. Yakni, kasus umrah yang telah menginfeksi puluhan orang, klaster Muna terkait kegiatan keagamaan di Bogor, klaster Sukabumi yang merupakan peserta Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa).
Selain itu, klaster KM Lambelu, KM Tidar dan KM Dorolonda, klaster Ijtima Ulama di Gowa Sulawesi Selatan, serta tiga kasus sporadis tanpa klaster.
"Tiga kasus sporadis ini ada dua dari Kota Kendari dan satu dari Konawe Selatan. Untuk Kota Kendari tidak tahu di mana terinfeksi karena keduanya merupakan pelaku perjalanan dalam kota dan luar daerah," tuturnya.
Dengan peningkatan kasus baru hingga lapis kelima, kata Rabiul, hal ini menjadi peringatan bagi masyarakat dan gugus tugas Covid-19 kabupaten atau kota untuk meningkatkan surveilans terhadap pasien diduga telah terinfeksi.
"Perlu ada surveilans sebanyak-banyaknya karena beberapa kasus ditemukan cukup sporadis dan ada beberapa yang positif sebelumnya telah menulari keluarganya yang jauh dan tidak kontak langsung dengan pasien pertama," tuturnya.
(pnd/pmg)
[Gambas:Video CNN]