Surabaya, CNN Indonesia -- Kasus positif
virus corona (Covid-19) di
Jawa Timur melonjak hingga mencapai 1.491 orang per Minggu (10/5). Hal itu diketahui berdasarkan data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim.
Sedangkan berdasarkan data Laporan Media Harian Covid-19 yang di Rilis Kementerian Kesehatan, 10 Mei 2020, kasus positif corona di Jatim mencapai 1.502 pasien.
Angka itu membuat Jatim berada di posisi kedua daerah dengan sebaran Covid-19 terbanyak, menggeser Jawa Barat dengan 1.437 kasus berdasarkan data pada hari yang sama. Jatim berada di bawah DKI Jakarta yang memiliki 5.190 kasus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka positif corona di Jabar sendiri tak bertambah karena tidak ada penambahan jumlah orang yang menjalani tes dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).
Berdasarkan data kemarin, orang yang menjalani tes PCR di Jabar jumlahnya belum berubah, yaitu sebanyak 6.161 tes.
Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim dr Kohar Hari Santoso mengatakan bahwa kini, di Jatim telah terdeteksi sebanyak 52 klaster penularan Covid-19.
Jumlah klaster tersebut bertambah banyak dari yang sebelumnya hanya ada 30 klaster, kini tercatat menjadi 52 klaster. Klaster tersebut tersebar di sejumlah daerah di Jatim.
"Kita mencatat lagi ada sebanyak 52 klaster di Jawa Timur," ujar Kohar di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (10/5) malam.
Di antara 52 klaster tersebut, Kohar mengungkapkan, bahwa klaster terbesar, yakni klaster di pelatihan petugas haji Indonesia atau TKHI di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, dengan 157 kasus. Kemudian ada pula klaster Pondok Pesantren Al Fatah Temboro, Magetan serta klaster Sampoerna.
"Kemudian yang Temboro Magetan ada 46 kasus. Temboro ini penyebarannya juga cukup luas ke berbagai kabupaten dan kota serta sampai ke Malaysia. Dan yang lebih baru lagi adalah klaster Sampoerna yaitu 41 kasus," ucap Kohar.
Kohar mengatakan ada klaster lain yang perlu diwaspadai. Salah satunya yakni klaster pasar di Bojonegoro. Klaster ini bermula dari seorang pedagang sayur keliling. Selain itu adapula klaster perusahaan, dan klaster tenaga kesehatan.
Di Surabaya sendiri, berdasarkan data yang ditunjukkan Kohar, Tim Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat ada 14 klaster penularan Covid-19 di Kota Pahlawan.
Rinciannya yakni, Klaster Surabaya I-PGS (5 kasus), Klaster Surabaya II (2 kasus), Klaster Surabaya III (2 kasus), Klaster Surabaya IV-Pakuwon Mall (4 kasus), Klaster Surabaya V-TP (9 kasus), Klaster Surabaya VI-RRI (2 kasus).
Kemudian Klaster Surabaya VII-Jalan Gresik PPI (30 kasus), Klaster Surabaya VIII-RS Mitra Keluarga Satelit Surabaya (6 kasus), Klaster Surabaya IX-PT SORINI (2 kasus), Klaster Surabaya X-Jalan Gembong 5/7 (4 kasus).
Lalu, Klaster Surabaya XI-Tidak Ada Riwayat Perjalanan ke Manapun (37 kasus), Klaster Surabaya XII-PT HM Sampoerna (41 kasus), Klaster Surabaya XIII-Pasar Keputran (2 kasus) dan Klaster Surabaya XIV-Riwayat Perjalanan dari Surabaya (8 kasus).
(frd/wis)
[Gambas:Video CNN]