Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo meminta warga tak lengah selama belum ditemukan vaksin virus corona (
Covid-19). Doni mengingatkan masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan meski sejumlah daerah telah melaporkan penurunan kasus.
"Selama bangsa dunia belum berhasil menemukan vaksin, maka kita tak boleh kendor, tak boleh lengah. Presiden ingatkan, jangan kendor meski beberapa daerah mengalami penurunan kasus," kata Doni dalam jumpa pers melalui siaran langsung di akun Instagram Sekretariat Kabinet, Senin (11/5).
Doni mengatakan masyarakat juga tak bisa hanya mengandalkan upaya pemerintah pusat. Menurutnya, perlu kesadaran kolektif dan gotong-royong untuk menjalankan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masalah ini tak hanya bisa ditangani pemerintah pusat. Dibutuhkan kerja sama dan gotong royong dengan kolaborasi
pentahelix berbasis komunitas. Di sinilah pentingnya pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas relawan ormas, dan tentunya harus didukung media," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat hidup berdamai dengan virus corona untuk beberapa waktu ke depan sampai vaksin ditemukan. Menurutnya, jika vaksin belum ditemukan tak ada acuan bahwa virus corona benar-benar berhenti menyebar.
Namun, pernyataan Jokowi itu mendapat kritik dari sejumlah pihak. Kritik dilontarkan karena sebelumnya mantan wali kota Solo itu menyatakan perang dendang virus corona saat berbicara dalam forum KTT G20 beberapa waktu lalu.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan maksud Jokowi yang meminta masyarakat berdamai dengan virus corona sampai vaksin ditemukan.
Bey mengatakan maksud berdamai dengan corona sebagaimana dikatakan Jokowi itu adalah menyesuaikan dengan kehidupan. Artinya masyarakat harus tetap bisa produktif di tengah pandemi Covid-19.
"Bahwa Covid itu ada dan kita berusaha agar Covid segera hilang. Tapi kita tidak boleh menjadi tidak produktif karena Covid, menjadikan ada penyesuaian dalam kehidupan," ujar Bey.
Di sisi lain, pemerintah juga telah berupaya mengembangkan vaksin corona yang sesuai dengan karakteristik Indonesia. Pengembangan vaksin ini telah dilakukan melalui pengujian
genome sequencing.
Sampai hari ini, Senin (11/5), jumlah kasus positif virus corona secara kumulatif mencapai 14.265 kasus. Dari jumlah tersebut, 2.881 orang dinyatakan sembuh dan 991 orang lainnya meninggal dunia.
(fra)
[Gambas:Video CNN]